Pages

Monday, 2 May 2011

Jenis-jenis Majas

~MAJAS~
Majas merupakan pengungkapan perasaan atau pikiran dengan menggunakan pilihan kata atau kalimat tertentu.
Majas terbagi atas empat golongan, yaitu :
1)      Gaya bahasa penegasan
2)      Gaya bahasa perbandingan
3)      Gaya bahasa pertentangan
4)      Gaya bahasa sindiran
Gaya bahasa penegasan
Gaya bahasa penegasan, terdiri atas beriktu ini.
a)      Repetisi
Repetisi adalah gaya bahasa penegasan yang mengulang-ulang suatu kata secara berturut-turut dalam suatu kalimat atau mengulang-ulang suatu kata secara berturut-turut dalam suatu kalimat atau wacana.
Contoh :
Sekali merdeka tetap merdeka.
b)      Paralelisme
Paralelisme adalah gaya bahasa pengulangan seperti repetisi yang khusus terdapat dalam puisi.
Paralelisme dibagi dua :
1)      Anafora adalah pengulangan kata pada awal kalimat atau sajak.
Contoh :
sunyi itu duka
sunyi itu kudus
sunyi itu lupa
sunyi itu lampus
2)      Epifora  adalah pengulangan kata pada akhir atau di tengah kalimat.
Contoh :
oh ibu
yang kurindu adalah kasihmu
yang kudamba adalah kasihmu
aku ingin selalu bermanja
dengan kasihmu
Gaya bahasa perbandingan       
Gaya bahasa perbandingan, terdiri atas berikut ini.
1.      Hiperbola adalah gaya bahasa yang mengandung suatu pernyataan yang berlebihan, misalnya dengan membesar-besarkan suatu hal dari yang sesungguhnya.
Contoh :
              Harga minyak melambung mencekik leher rakyat kecil.
2.      Metonimia adalah gaya bahasa penamaan terhadap suatu benda dengan mempergunakan nama pabrik, merek dagang, nama penemu, nama jenis, dan lain-lain.
Contoh :
Ayah pulang pergi naik Honda..
3.      Personifikasi adalah gaya bahasa yang membandingkan benda-benda tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat seperti manusia.
Contoh :
Kelinci menari-nari di halaman berumput.
4.      Perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama.
Contoh :
            Semangatnya keras bagaikan baja.
5.      Metafora adalah gaya bahasa perbandingan atau analogi dengan membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dengan cara yang singkat dan padat.
Contoh:
Ribuan ‘bunga-bunga bangsa’ Bosnia tewas di ujung senjata kaum agresor Serbia.
6.      Sinekdoke adalah gaya bahasa yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhannya atau sebaliknya. Sinekdoke terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Sinekdoke Pars Pro Toto yaitu gaya bahasa yang melukiskan sebagian untuk keseluruhan
Contoh :
            Wisata ke Bali per kepala dikenai akomodasi dengan harga terjangkau.    
b. Sinekdoke Totem Pro Parte yaitu gaya bahasa yang melukiskan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh :                  
 Indonesia menang telak dalam pertandingan sepak bola melawan Malaysia.
7.      Alusi adalah gaya bahasa yang menunjuk secara tidak langsung pada suatu tokoh atau peristiwa yang sudah diketahui bersama.
Contoh :
Pulau Bali, karena keindahan alamnya yang mengagumkan, disebut sebagai ‘Pulau Dewata’
8.      Simile adalah gaya bahasa perbandingan yang bersifat implisit.
Contoh :
                        Bibirnya seperti merah delima yang sedang merekah
9.      Asosiasi adalah gaya bahasa perbandingan yang bersifat memperbandingkan sesuatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya.
Contoh :
                        Wajahnya pucat pasi bagaikan bulan kesiangan.
10.  Eufimisme adalah gaya bahasa perbandingan yang bersifat menggantikan satu pengertian dengan kata lain yang hampir sama untuk menghaluskan maksud.
Contoh :
Hati-hati bila berbicara di dalam hutan ini, nanti kakek dan nenek kita marah. (maksudnya harimau jantan dan harimau betina).
11.  Epitet adalah gaya bahasa berwujud seseorang atau suatu benda tertentu sehingga namanya dipakai untuk menyatakan sifat itu.
12.  Eponim adalah gaya bahasa yang dipergunakan oleh seseorang untuk menyebutkan suatu hal atau nama dengan menghubungkannya dengan suatu berdasarkan sifatnya.
Contoh :
                        Kecantikannya bagai Cleopatra.
13.  Hipalase adalah gaya bahasa yang menggunakan kata tertentu untuk menerangkan sesuatu, namun kata tersebut tidak tepat bagi kata yang diterangkannya.
Contoh :
Dia berenang di atas ombak yang gelisah. (bukan ombak yang gelisah, tetapi manusianya).
Gaya Bahasa Pertentangan
Gaya bahasa pertentangan terdiri atas berikut ini.
1.      Paradoks adalah gaya bahasa yang bertentangan dalam satu kalimat. Sepintas lalu hal tersebut tidak masuk akal.
Contoh :
      Ia merasa kesepian di kantor yang seramai ini.
2.      Antitesis adalah gaya bahasa yang menggunakan paduan kata yang artinya bertentangan.
Contoh :
      Suka duka, susah gembira kita hadapi bersama-sama.
3.      Litotes adalah gaya bahasa yang ditujukan untuk mengurangi atau mengecilkan kenyataan yang sebenarnya. Tujuannya untuk merendahkan diri.
Contoh :
      Kami harap Anda dapat menerima pemberian yang tidak berhaga ini.
4.      Oksimoron adalah gaya bahasa yang antara bagian-bagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan.
Contoh :
      Nuklir dapat menjadi pemusnah masal, tetapi juga dapat menyejahterakan kehidupan manusia.
5.      Histeron Prosteron adalah gaya bahasa yang berwujud kebalikan dari sesuatu yang logis.
Contoh :
      Jalan kalian sungguh sangat cepat bagaikan semut.
6.      Okupasi adalah gaya bahasa pertentangan yang mengandung bantahan, tetapi disertai penjelasannya.
Contoh :
Merokok itu merusak kesehatan, tetapi si perokok sendiri seakan tidak mau peduli dengan peringatan yang sangat baik itu.
Gaya Bahasa Sindiran
Gaya bahasa sindiran terdiri atas berikut ini.
1.      Ironi adalah gaya bahasa sindiran yang ingin mengatakan sesuatu dengan makna atau maksud yang berlawanan dari apa yang diucapkannya. Ironi merupakan gaya bahasa sindiran yang paling halus.
Contoh :
      Pagi benar kamu datang. (maksudnya kesiangan)
2.      Sinisme adalah gaya bahasa sindiran yang cara pengucapannya lebih kasar
Contoh :
      Sungguh merdu suaramu, rasanya pecah anak telingaku mendengarkannya.
3.      Inuendo adalah gaya bahasa sindiran yang mencecilkan maksud yang sebenarnya.
Contoh :
      Bisnisnya selalu sukses karena sedikit menipu.
4.      Melosis adalah gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang merendah dengan tujuan menekankan/mementingkan hal yang dimaksud agar lebih berkesan dan bersifat ironis.
Contoh :
Tampaknya kantor kecamatan tersebut membutuhkan orang sepandai Saudara. (Maksudnya dia dimutasikan ke kantor kecamatan)
5.      Sarkasme adalah gaya bahasa yang sindirannya paling kasar dalam pengungkapannya.
Contoh :
      Mulutnya berbisa bagai ular kobra
6.      Satire adalah gaya bahasa berbentuk penolakan dan mengandung kritikan (sindiran) dengan maksud agar sesuatu yang salah itu dicari kebenarannya.
Contoh :
            Sepintas lalu laki-laki itu memang seperti perampok, tetapi kita jangan tergesa-gesa menuduhnya begitu, kita harus menyelidikinya dari dekat.
7.      Antifrasis adalah gaya bahasa yang mempergunakan kata-kata yang bermakna kebalikannya dan bernada ironis.
Contoh :
Ya, kau memang orang kaya yang paling dermawan. (maksudnya orang kaya yang sangat kikir)
Gaya Bahasa Perulangan
            Gaya bahasa perulangan terdiri atas berikut ini.
1.      Aliterasi adalah gaya bahasa yang memanfaatkan kata-kata yang permulaannya sama bunyinya.
Contoh :
      Keras hati, keras kepala, sekaligus keras adat.
2.      Antanaklasis adalah gaya bahasa yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda.
3.      Anafora adalah gaya bahasa yang berujud perulangan kata pertama dari kalimat pertama menjadi kata dalam kalimat berikutnya.
Contoh :
      Hak asasi manusia merupakan hak mutlak yang wajib kita junjung tinggi dalam membangun bangsa dan negara. Hak asasi manusia itulah yang sekarang menjadi topik utama dunia internasional.
4.      Anadilopsis adalah gaya bahasa yang selalu mengulang kata terakhir atau frase terakhir dalam suatu kalimat atau frase pertama dari klausa dalam kalimat berikutnya.
Contoh :
Dalam laut ini ada tiram, dalam tiram ada mutiaranya, dalam tiram, ah tidak ada apa-apa.
5.      Asonansi adalah gaya bahasa yang berwujud perulangan bunyi vokal yang sama.
Contoh :
      Kura-kura dalam perahu. Pura-pura tidak tahu.
6.      Simploke adalah gaya bahasa repetisi berbentuk pengulangan kata pada awal atau akhir dari baris kata atau kalimat secara berturutan.
Contoh :
Kamu bilang hidup ini brengsek, aku bilang biarin.
Kamu bilang hidup ini tidak berarti, aku bilang biarin.
Kamu bilang aku tidak berkepribadian, aku bilang biarin.
Kamu bilang aku ini tidak mempunyai pengertian, aku bilang biarin.
7.      Mesodiplosis adalah gaya bahasa repetisi yang menggunakan pengulangan di tengah-tengah baris atau kalimat secara berurutan.
Contoh :
Hidup bagaikan surga kalau kita anggap sebagai surga,
Hidup bagaikan neraka kalau kita ciptakan sebagai neraka.
Namun, yang penting hidup ini bagaikan panggung sandiwara sementara.
8.      Epanalipsis adalah gaya bahasa repetisi perulangan kata terakhir pada kalimat atau klausa.
Contoh :
      Kita gunakan pikiran dan perasaan kita.
9.      Epizeukis adalah gaya bahasa repetisi yang bersifat langsung dari kata-kata yang dipentingkan dan diulang beberapa kali sebagai penegasan.
Contoh :
Kemerdekaan kita bukan hasil pemberian, tetapi hasil perjuangan, perjuangan, dan perjuangan.

5 comments:

  1. makasih
    sudah membantu tugas saya

    ReplyDelete
  2. sama2 vLeori...semoga bermanfaat ya..

    ReplyDelete
  3. Dustin Suryadi13 Nov 2012, 14:24:00

    Sangat bermanfaat.Blog ini saya jadikan acuan untuk menulis karya tulis analis puisi grade 9. Semoga sukses Ibu!

    ReplyDelete
  4. sangat membantu sekali. terimah kasih ibu :)

    ReplyDelete