Apa Arti Dari Ibid, Op. Cit, Loc.Cit???
Istilah-istilah asing seperti Ibid, Op. Cit, Loc. Cit sering kita jumpai dalam catatan kaki. Apa sih arti sebenarnya dari Ibid, Op. Cit, dan Loc. Cit itu?
Istilah Ibid. (singkatan dari ibidem yang berarti “tempat yang sama”) adalah istilah yang digunakan pada catatan kaki atau referensi yang menunjukkan bahwa sumber yang digunakan tersebut telah dikutip juga pada catatan kaki sebelumnya. Hal seperti ini sama artinya juga dengan idem (yang berarti telah disebutkan sebelumnya atau sama) disingkat Id. yang umum digunakan pada kutipan legal. Dituliskan dengan tulisan miring atau italic (atau garis bawah dalam pengetikan manual)
Contoh penggunaan ibid:
[1] Mainingrum, Penulisan Catatan Kaki, Yogi Press, 2010, hal.23
[2] Ibid
[3] Id. at 28.
Referensi dari catatan kaki no. 2 adalah sama dengan no. 1
(Mainingrum, Penulisan Catatan Kaki, Yogi Press, 2010, hal.23), sedangkan referensi no 3 menunjukkan sumber yang sama tetapi hal yang berbeda, halaman 28.
Sumber dari ibid adalah tepat pada no sebelumnya.
Istilah Op. Cit. (singkatan dari opera citato kutipan sebelumnya yang telah diselangi oleh kutipan sumber lain). Op. Cit juga ditulis miring dan diberi spasi (op. cit., bukan op.cit.). Op. Cit. merujuk kepada sumber yang sama yang telah disebut terdahulu, tetapi diantarai oleh sumber lain yang tidak sama halamannya. Istilah ini (op. cit.) digunakan sesudah menyebutkan nama pengarang. Jika halaman yang dikutip sama, maka digunakan istilah loc. cit. (locere citato=kutipan yang telah disebutkan pada halaman/bab selanjutnya)
Contoh penggunaan Op.Cit:
1Satjipto Raharjo, Hukum Masyarakat dan Pembangunan (Bandung: Alumni, 1976), 111.
2Daniel Goleman, Emotional Intelligence. (Jakarta: Gramedia, 2001), 161.
3Bobby dePorter & Mike Hernacki, Quantum Bussiness, terj. Basyarah Nasution, (Bandung: Kaifa, 2000), 63-87.
4Rahardjo, Op.Cit., 125.
Contoh penggunaan loc. cit:
1Sarwiji Suwandi, “Peran Guru dalam Meningkatkan Kemahiran Berbahasa Indonesia Siswa Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi”, Kongres Bahasa Indonesia VIII, (Jakarta : Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003), 1-15.
2Suwandi, Loc.Cit
blog ini membagi pengalaman seputar kehidupan dan apa yang sedang berjalan..dan karena saya guru bahasa Indonesia maka di sini juga membagi apa2 yang berhubungan dengan bahasa
Tuesday, 29 November 2011
Monday, 21 November 2011
EJAAN YANG DI”ALAY”KAN
KAMUS BAHASA ALAY ( K4MUZ B4H45A AL4Y )
Kadang kita dihadapkan pada realita bahwa kita harus berurusan dengan tulisan-tulisan alay para anak lebay. Di jejaring sosial face book, twitter, atau mungkin malah di inbok sms. Cukup makan waktu untuk memahaminya karena tulisan alay itu bikin pusing membacanya. Jelasnya tuh tulisan alay adalah tulisan yang benar-benar menyimpang dari kaidah bahasa Indonesia yang baku. Silakan bisa dijadikan panduan buat baca tulisan-tulisan alay di sekitarmu.
Saya : Akyu, Akuwh, Akku, W, Wa, Q, Qu, G
Kamu : Kamuh, Kamyu, Qmu, Qmo, Kamuwh, U, Amu, Lo
Rumah : Humz, Hozz
Tidak : Gak, G, Egak
Aja : Ja, Ajj (Ajj bacanya apa ya?)
Sayang : Iank/Iang, Eank/Eang (ada juga yang iiank/iiang)
Boleh : Leh
Baru : Ru
Ya/Iya : Yupz, Ia, Iupz, Yach, Ea (ea,,,,eaaaa,,,,mirip maskot sorakannya Tukul Arwana)
Kok : KoQ, KuQ, Kog, Kug
Nih : Niyh, Niech, Nieyh
Tuh : Tuwh, Tuch
Deh : Dech, Deyh
Belum : Lom, Lum
Cape : Cppe, Cpeg
Kan : Khan, Kant, Kanz
Manis : Maniezt, Manies
Cakep : Ckepp
Keren : Krenz, Krent
Kurang : Krang, Krank (Crank?)
Tau : Taw, Tawh, Tw
Bokep : Bokebb
Dulu : Duluw (Dulux aja biar bisa ngecat rumah)
Chat : C8
Tempat : T4
Sempat : S4
Telepon : Tilp
Ini : Iniyh, Nc
Ketawa : wkwkwk, xixixi, haghaghag, w.k.k.k.k.k. , wkowkowkwo (bacanya
apa coba tolong jelaskan)
Nggak : Gga, Gax, Gag, Gz
Hai : Ui (Apa Ui? Universitas Indonesia?)
SMS : ZMZ, XMX, MZ (oh god…)
Lagi : Ghiy, Ghiey, Gi
Apa : Pa, PPa (PPa ???)
Tapi : PPi (sama aja kaya yang diatas, asu)
Mengeluh : Hufft
Sih : Siech, Sieyh, Ciyh (nggak sekalian aja Syekh Puji)
Dong : Donk, Dumz, Dum (apa Dumolit?)
Reply : Repp (ini yang paling sering ditemukan di dunia maya)
Halo : Alow (menurut kalian, apakah kita teletubbies? )
Sayang : Saiank, Saiang
Lucu : Luthu, Uchul, Luchuw
Khusus : Khuzuz
Kalian : Klianz
Add : Et, Ett (biasanya minta di add fesbuknya)
Banget : Bangedh, Beud, Beut (sekalian aja baut sama obeng)
Nya, contoh : misalnya, jadi misalna, misal’a, misal.a
Imut : Imoetz, Mutz
Loh : Loch, Lochkz, Lochx
Gitu : Gtw, Gitchu, Gituw
Salam : Lam
Kenal : Nal (buset irit karakter banget)
Buat : Wat, Wad
Cewek : Cwekz, Cwe
Cowok : Cwokz, cwo
Karena/Soalnya : Coz, Cz
Masuk : Suk, Mzuk, Mzug, Mzugg
Punya : Pya, P’y
Pasti : Pzt
Anak : Nax, Anx, Naq (ko-naq?)
Cuekin : Cuxin
Curhat : Cvrht (ini bahasa rusia apa ya?)
Terus : Rus, Tyuz, Tyz
Tiap : Tyap
Kalau : Kaluw, Klw, Low (oh maann…)
Setiap : Styp
Main : Men
Paling : Plink, P’ling
Love : Luph, Luff, Loupz, Louphh
Makan : Mumz, Mamz
Yuk : Yuq, Yuqz, Yukz
Lupa : Lupz
Udah : Dagh
Maaf : Mu’uv, Muupz, Muuv
Sorry : Cowwyy, Sowry
Siapa : Sppa, Cppa, Cpa, Spa
Kakak : Kakagg
contoh kalimat alay yang makan waktu lama buat memahaminya :
QmO dLaM iDopQhO (kamu dalam hidupku..)
q tWo……………… (aku tau……)
qMo mANk cLiD wAd cYanK m qHo…………. (kamu memang sulit buat sayang sama aku…)
tPhE qMo pLu tHwO„„„ (tapi kamu perlu tau….)
mY LuPi”………… (my love, cintaku, lupi lupi di kuping gue kedengerannya kayak permen yupi) aLwaYs 4’U…………… (always for you, cuman buat kamu)
cO’nA cMa qMo YaNk Co WaD qHo cYuM………… (soalnya cuma kamu yang cowo buat aku senyum -oke ni si ophi jelas jelas tidak mengikuti kaidah yang benar dalam membuat struktur kalimat)
k’tHwA„„„„„„„� ��„„ (ketawa…)
cNeNk…………….. (dan senang)
tHanKz b’4„„„„„„ (thanks before, terimakasih sebelumnya)
yOz aLaWAiCe d bEzT……………. (you always the best, kamu selalu yang terbaik -ALAWAICE? WTF?)
iN meYe heArD„„„„„„, (in my heart, dalam hatiku -btw MEYE? APA ITU HAHA)
tHo_tHo………….. (dadah -ini dadah doang ribet banget nulisnya)
LupHz yOu„„„„„„, (love you, sayang kamu)
bU_bU„„„„„„(bubu)
satu lagi..
I’m ReGrEeEeeEEeeEet nOw……………. (aku menyesal sekarang)
naFaZ„„„„„„„„� ��, (napas)
bNcHi qOh nGmBAnK………………. (benci aku ngambang)
hOeKkkKKk…………….. (sound effect muntah, HOEEEKK -tuh kan muntah HAHA)
.
nPhA jDe gnE????????? ?????? (mengapa jadi begini?)
i dOn’t LiKe tHaT………….. (I don’t like that, aku tidak suka itu)
qOh g Mo iDoP dLAM kmNfqAn………. (aku ga mau hidup dalam kemunafikan-WUESSS angin berhembus)
tHiZ iZ buLLsHiT!!!! !!!!!!! (this is bullshit!, ini semua omong
kosong!!! -penuh amarah membara)
SADAM WITHOUT WORD!!!!!!!! !!!!!!!!! !! (sadam without word, sadam tanpa kata -WTF tiba tiba bawa sadam? ato DIAM maksudnya? oh diam deh kayaknya)
HAifTf……………… (huff)
satu lagi deh…
TaKe mE 2 yOuR hEaRtZzz???? ????????? ????? (take me to your heart, bawa aku ke dalam hatimu)
cXnK qMoh tO cKiDnAAAAaaaAaAaaaa……. (sayang kamu tuh sakitnya…)
m_tHa apOn YoH……………… (minta ampun ya…)
qoH tLuZ”aN uCHA bWaD tTeP qEqEUh cXnK qMo………. (aku terus terusan berusaha buat tetep kekeuh sayang kamu…)
bUD„„„„„„„„„ , (but, tetapi…)
hUhuHuHfTFTf………….. .. (huft huft -ehem ophi centil deh)
cIa” adJA………………… (sia sia aja -CIA? yang di amerika?)
shIt???????? ???? (TA*??????)
maYbe??????? ???????? (maybe, mungkin????? )
ckIdDDdddDDDd„„„„„� �, „„„„„„„„„„ „„„ „„ (SAKIIIIIIT! -ini ngomong sakit doang kayak suara ban ngerem ehm)
pGEn qOh tO bLanK……………………. . (pengen aku tuh bilang)
U bLOkE mY hEaLtH!!!!!! !!!!!!!!! ! (you bloke my health, kamu cowokesehatanku, atau kamu merusak kesehatanku? -HAHAHAHAHA YOU BROKE MY HEART KOK JADI YOU BLOKE MY HEALTH? jauh gitu artinyaaaa! LOL)
i tHinK…………….. (aku pikir…)
it’Z DISGUSTING vOiCE……………….. (itu suara menjijkan -ga nyambung)
anDeE…………………. (andaiii…)
adJA g2 dRe wAL…………….. (aja gitu dari awal)
qTaH gAg mKeN dIEM”aN gNe tOh???!?@??@ ?@??@@?@? (kita ga makin diem
dieman gini tho’?)
Jadi….kamu termasuk orang-orang yang suka pakai bahasa alay???
Kadang kita dihadapkan pada realita bahwa kita harus berurusan dengan tulisan-tulisan alay para anak lebay. Di jejaring sosial face book, twitter, atau mungkin malah di inbok sms. Cukup makan waktu untuk memahaminya karena tulisan alay itu bikin pusing membacanya. Jelasnya tuh tulisan alay adalah tulisan yang benar-benar menyimpang dari kaidah bahasa Indonesia yang baku. Silakan bisa dijadikan panduan buat baca tulisan-tulisan alay di sekitarmu.
Saya : Akyu, Akuwh, Akku, W, Wa, Q, Qu, G
Kamu : Kamuh, Kamyu, Qmu, Qmo, Kamuwh, U, Amu, Lo
Rumah : Humz, Hozz
Tidak : Gak, G, Egak
Aja : Ja, Ajj (Ajj bacanya apa ya?)
Sayang : Iank/Iang, Eank/Eang (ada juga yang iiank/iiang)
Boleh : Leh
Baru : Ru
Ya/Iya : Yupz, Ia, Iupz, Yach, Ea (ea,,,,eaaaa,,,,mirip maskot sorakannya Tukul Arwana)
Kok : KoQ, KuQ, Kog, Kug
Nih : Niyh, Niech, Nieyh
Tuh : Tuwh, Tuch
Deh : Dech, Deyh
Belum : Lom, Lum
Cape : Cppe, Cpeg
Kan : Khan, Kant, Kanz
Manis : Maniezt, Manies
Cakep : Ckepp
Keren : Krenz, Krent
Kurang : Krang, Krank (Crank?)
Tau : Taw, Tawh, Tw
Bokep : Bokebb
Dulu : Duluw (Dulux aja biar bisa ngecat rumah)
Chat : C8
Tempat : T4
Sempat : S4
Telepon : Tilp
Ini : Iniyh, Nc
Ketawa : wkwkwk, xixixi, haghaghag, w.k.k.k.k.k. , wkowkowkwo (bacanya
apa coba tolong jelaskan)
Nggak : Gga, Gax, Gag, Gz
Hai : Ui (Apa Ui? Universitas Indonesia?)
SMS : ZMZ, XMX, MZ (oh god…)
Lagi : Ghiy, Ghiey, Gi
Apa : Pa, PPa (PPa ???)
Tapi : PPi (sama aja kaya yang diatas, asu)
Mengeluh : Hufft
Sih : Siech, Sieyh, Ciyh (nggak sekalian aja Syekh Puji)
Dong : Donk, Dumz, Dum (apa Dumolit?)
Reply : Repp (ini yang paling sering ditemukan di dunia maya)
Halo : Alow (menurut kalian, apakah kita teletubbies? )
Sayang : Saiank, Saiang
Lucu : Luthu, Uchul, Luchuw
Khusus : Khuzuz
Kalian : Klianz
Add : Et, Ett (biasanya minta di add fesbuknya)
Banget : Bangedh, Beud, Beut (sekalian aja baut sama obeng)
Nya, contoh : misalnya, jadi misalna, misal’a, misal.a
Imut : Imoetz, Mutz
Loh : Loch, Lochkz, Lochx
Gitu : Gtw, Gitchu, Gituw
Salam : Lam
Kenal : Nal (buset irit karakter banget)
Buat : Wat, Wad
Cewek : Cwekz, Cwe
Cowok : Cwokz, cwo
Karena/Soalnya : Coz, Cz
Masuk : Suk, Mzuk, Mzug, Mzugg
Punya : Pya, P’y
Pasti : Pzt
Anak : Nax, Anx, Naq (ko-naq?)
Cuekin : Cuxin
Curhat : Cvrht (ini bahasa rusia apa ya?)
Terus : Rus, Tyuz, Tyz
Tiap : Tyap
Kalau : Kaluw, Klw, Low (oh maann…)
Setiap : Styp
Main : Men
Paling : Plink, P’ling
Love : Luph, Luff, Loupz, Louphh
Makan : Mumz, Mamz
Yuk : Yuq, Yuqz, Yukz
Lupa : Lupz
Udah : Dagh
Maaf : Mu’uv, Muupz, Muuv
Sorry : Cowwyy, Sowry
Siapa : Sppa, Cppa, Cpa, Spa
Kakak : Kakagg
contoh kalimat alay yang makan waktu lama buat memahaminya :
QmO dLaM iDopQhO (kamu dalam hidupku..)
q tWo……………… (aku tau……)
qMo mANk cLiD wAd cYanK m qHo…………. (kamu memang sulit buat sayang sama aku…)
tPhE qMo pLu tHwO„„„ (tapi kamu perlu tau….)
mY LuPi”………… (my love, cintaku, lupi lupi di kuping gue kedengerannya kayak permen yupi) aLwaYs 4’U…………… (always for you, cuman buat kamu)
cO’nA cMa qMo YaNk Co WaD qHo cYuM………… (soalnya cuma kamu yang cowo buat aku senyum -oke ni si ophi jelas jelas tidak mengikuti kaidah yang benar dalam membuat struktur kalimat)
k’tHwA„„„„„„„� ��„„ (ketawa…)
cNeNk…………….. (dan senang)
tHanKz b’4„„„„„„ (thanks before, terimakasih sebelumnya)
yOz aLaWAiCe d bEzT……………. (you always the best, kamu selalu yang terbaik -ALAWAICE? WTF?)
iN meYe heArD„„„„„„, (in my heart, dalam hatiku -btw MEYE? APA ITU HAHA)
tHo_tHo………….. (dadah -ini dadah doang ribet banget nulisnya)
LupHz yOu„„„„„„, (love you, sayang kamu)
bU_bU„„„„„„(bubu)
satu lagi..
I’m ReGrEeEeeEEeeEet nOw……………. (aku menyesal sekarang)
naFaZ„„„„„„„„� ��, (napas)
bNcHi qOh nGmBAnK………………. (benci aku ngambang)
hOeKkkKKk…………….. (sound effect muntah, HOEEEKK -tuh kan muntah HAHA)
.
nPhA jDe gnE????????? ?????? (mengapa jadi begini?)
i dOn’t LiKe tHaT………….. (I don’t like that, aku tidak suka itu)
qOh g Mo iDoP dLAM kmNfqAn………. (aku ga mau hidup dalam kemunafikan-WUESSS angin berhembus)
tHiZ iZ buLLsHiT!!!! !!!!!!! (this is bullshit!, ini semua omong
kosong!!! -penuh amarah membara)
SADAM WITHOUT WORD!!!!!!!! !!!!!!!!! !! (sadam without word, sadam tanpa kata -WTF tiba tiba bawa sadam? ato DIAM maksudnya? oh diam deh kayaknya)
HAifTf……………… (huff)
satu lagi deh…
TaKe mE 2 yOuR hEaRtZzz???? ????????? ????? (take me to your heart, bawa aku ke dalam hatimu)
cXnK qMoh tO cKiDnAAAAaaaAaAaaaa……. (sayang kamu tuh sakitnya…)
m_tHa apOn YoH……………… (minta ampun ya…)
qoH tLuZ”aN uCHA bWaD tTeP qEqEUh cXnK qMo………. (aku terus terusan berusaha buat tetep kekeuh sayang kamu…)
bUD„„„„„„„„„ , (but, tetapi…)
hUhuHuHfTFTf………….. .. (huft huft -ehem ophi centil deh)
cIa” adJA………………… (sia sia aja -CIA? yang di amerika?)
shIt???????? ???? (TA*??????)
maYbe??????? ???????? (maybe, mungkin????? )
ckIdDDdddDDDd„„„„„� �, „„„„„„„„„„ „„„ „„ (SAKIIIIIIT! -ini ngomong sakit doang kayak suara ban ngerem ehm)
pGEn qOh tO bLanK……………………. . (pengen aku tuh bilang)
U bLOkE mY hEaLtH!!!!!! !!!!!!!!! ! (you bloke my health, kamu cowokesehatanku, atau kamu merusak kesehatanku? -HAHAHAHAHA YOU BROKE MY HEART KOK JADI YOU BLOKE MY HEALTH? jauh gitu artinyaaaa! LOL)
i tHinK…………….. (aku pikir…)
it’Z DISGUSTING vOiCE……………….. (itu suara menjijkan -ga nyambung)
anDeE…………………. (andaiii…)
adJA g2 dRe wAL…………….. (aja gitu dari awal)
qTaH gAg mKeN dIEM”aN gNe tOh???!?@??@ ?@??@@?@? (kita ga makin diem
dieman gini tho’?)
Jadi….kamu termasuk orang-orang yang suka pakai bahasa alay???
Tuesday, 25 October 2011
Tentang Soulmate
Kemudian pada suatu detik aku ingin membagi cerita tentang belahan jiwaku...sesaat setelah aku menilik rangkaian foto-foto dalam folder hidupku...banyak kisah di balik foto yang pernah terabadikan...banyak kata yang tak selamanya bisa terucap untuk mewakili berbagai perasaan...cinta...bahagia...sendu...haru...tangis...canda...luka...derita...
CONTOH SURAT LAMARAN KERJA BAGI LULUSAN SMK
Kudus, 6 Oktober 2011
Perihal : Lamaran Pekerjaan
Lampiran : 7 lembar
Yth. Bapak Sanusi
Kepala HRD PT. Pura Persada
Dengan hormat,
Bersama surat ini saya mengajukan lamaran pekerjaan di Perusahaan Bapak/Ibu untuk menempati posisi sebagai Teknisi. Berikut ini data diri saya.
Nama : Rio Haryanto
Tempat, tanggal lahir: Kudus, 17 Agustus 1995
Pendidikan terakhir : SMK 2 Kudus jurusan Teknik Mesin
Alamat : Jalan Sudirman no.37 Kudus
No. HP : 0897 6576 0202
Sebagai bahan pertimbangan bagi Bapak/Ibu, saya lampirkan :
1. Curriculum Vitae (CV) / Daftar riwayat hidup
2. Photo copy Ijazah SMK yang dilegalisir
3. Photo copy Surat Berkelakuan Baik
4. Photo copy Surat Keterangan Berbadan Sehat
5. Photo copy Surat Pengalaman Kerja
6. Photo copy KTP
7. Pas Foto 4X6
Saya yakin dan percaya bahwa posisi ini merupakan suatu pekerjaan yang menarik dan menantang karenanya saya sangat tertarik untuk dapat segera bergabung dengan perusahaan Bapak/Ibu sebagai Teknisi. Besar harapan saya untuk dapat bergabung menjadi teknisi di perusahaan yang Bapak pimpin.
Atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Rio Haryanto
Perihal : Lamaran Pekerjaan
Lampiran : 7 lembar
Yth. Bapak Sanusi
Kepala HRD PT. Pura Persada
Dengan hormat,
Bersama surat ini saya mengajukan lamaran pekerjaan di Perusahaan Bapak/Ibu untuk menempati posisi sebagai Teknisi. Berikut ini data diri saya.
Nama : Rio Haryanto
Tempat, tanggal lahir: Kudus, 17 Agustus 1995
Pendidikan terakhir : SMK 2 Kudus jurusan Teknik Mesin
Alamat : Jalan Sudirman no.37 Kudus
No. HP : 0897 6576 0202
Sebagai bahan pertimbangan bagi Bapak/Ibu, saya lampirkan :
1. Curriculum Vitae (CV) / Daftar riwayat hidup
2. Photo copy Ijazah SMK yang dilegalisir
3. Photo copy Surat Berkelakuan Baik
4. Photo copy Surat Keterangan Berbadan Sehat
5. Photo copy Surat Pengalaman Kerja
6. Photo copy KTP
7. Pas Foto 4X6
Saya yakin dan percaya bahwa posisi ini merupakan suatu pekerjaan yang menarik dan menantang karenanya saya sangat tertarik untuk dapat segera bergabung dengan perusahaan Bapak/Ibu sebagai Teknisi. Besar harapan saya untuk dapat bergabung menjadi teknisi di perusahaan yang Bapak pimpin.
Atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Rio Haryanto
Saturday, 1 October 2011
MENU DESSERT ASINAN BUAH
Musim kemarau yang belum berakhir sampai awal bulan Oktober ini menginspirasi saya untuk membuat sesuatu yang segar-segar dinikmati siang hari selepas pulang kerja. Awalnya sempat terpikir untuk membuat es buah...tapi saya rasa menu dessert itu terlalu sering saya sajikan saat ramadhan bulan lalu.
Apa ya yang bisa jadi menu dessert yang berbeda dari sebelumnya??? Saat saya sampai di pasar selepas pulang kerja, saya mampir membeli buah2an dan baru terinspirasi untuk membuat asinan. Pernah suatu ketika dahuluuuuuuu saya bertemu saudara dari Bogor trus saya tanya makanan khas dari Bogor tuh apa? Waaahhh dengan senang hati dia mengajari saya membuat Asinan Bogor. Dari pengalaman itulah kali ini saya terinspirasi membuat asinan untuk dessert. Naaahhh kalau menu dessert saya kali ini adalah asinan buah hasil modifikasi ala sayaaaaa.... check it out
ASINAN BUAH ALA CHEF MAYNINGRUM
Bahan ::::
2 buah Bengkoang kupas iris kotak kecil
1 buah Nanas kupas ambil dagingnya iris tipis
3 buah Kedondong ukuran besar iris bentuk korek api
2 buah Mentimun buang bijinya lalu cacah kasar
1 buah Mangga muda iris tipis
¼ buah Pepaya setengah matang iris kotak kecil
Kacang tanah goreng untuk pelengkap
Kuah :::::
4 buah Cabai merah
2 buah Cabai rawit
3 biji Asam Jawa
4 sdm Cuka
2 siung Bawang putih bakar sebentar
1 sdt garam
1 sdm gula pasir
Air matang secukupnya
C ara Membuat ::::
1. Haluskan garam, gula, asam jawa, cabai merah, cabai rawit, bawang putih bakar
2. Setelah betul-betul halus baru masukkan cuka aduk rata
3. Diamkan selama 15 menit lalu masukkan air matang
4. Siapkan bahan-bahan buah iris kemudian siram dengan kuahnya aduk rata
5. Masukkan ke dalam lemari pendingin semalaman agar bumbu kuah meresap
6. Sajikan dengan ditaburi kacang tanah goreng
Selamat mencoba resep menu dessert dari saya.........hhmmmm yummiiiiii....
Apa ya yang bisa jadi menu dessert yang berbeda dari sebelumnya??? Saat saya sampai di pasar selepas pulang kerja, saya mampir membeli buah2an dan baru terinspirasi untuk membuat asinan. Pernah suatu ketika dahuluuuuuuu saya bertemu saudara dari Bogor trus saya tanya makanan khas dari Bogor tuh apa? Waaahhh dengan senang hati dia mengajari saya membuat Asinan Bogor. Dari pengalaman itulah kali ini saya terinspirasi membuat asinan untuk dessert. Naaahhh kalau menu dessert saya kali ini adalah asinan buah hasil modifikasi ala sayaaaaa.... check it out
ASINAN BUAH ALA CHEF MAYNINGRUM
Bahan ::::
2 buah Bengkoang kupas iris kotak kecil
1 buah Nanas kupas ambil dagingnya iris tipis
3 buah Kedondong ukuran besar iris bentuk korek api
2 buah Mentimun buang bijinya lalu cacah kasar
1 buah Mangga muda iris tipis
¼ buah Pepaya setengah matang iris kotak kecil
Kacang tanah goreng untuk pelengkap
Kuah :::::
4 buah Cabai merah
2 buah Cabai rawit
3 biji Asam Jawa
4 sdm Cuka
2 siung Bawang putih bakar sebentar
1 sdt garam
1 sdm gula pasir
Air matang secukupnya
C ara Membuat ::::
1. Haluskan garam, gula, asam jawa, cabai merah, cabai rawit, bawang putih bakar
2. Setelah betul-betul halus baru masukkan cuka aduk rata
3. Diamkan selama 15 menit lalu masukkan air matang
4. Siapkan bahan-bahan buah iris kemudian siram dengan kuahnya aduk rata
5. Masukkan ke dalam lemari pendingin semalaman agar bumbu kuah meresap
6. Sajikan dengan ditaburi kacang tanah goreng
Selamat mencoba resep menu dessert dari saya.........hhmmmm yummiiiiii....
Tuesday, 27 September 2011
Penulisan Daftar Pustaka yang Penulisnya Lebih dari Dua Orang
PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka yang dimaksud adalah daftar buku,tulisan, atau karya ilmiah yang menjadi acuan penulisan. Yang dimasukkan dalam daftar ini adalah karya yang dikutip ataupun hannya sekadar dibaca untuk merujuk.
Data yang ditulis
Nama pengarang yang dibalik susunannya
Tahun terbit
Judul buku dengan huruf miring atau garis bawah, diikuti jilid, seri atau edisi (kalau ada)
Kota tempat terbit
Nama penerbit
Contoh
Keraf, Gorys. 1993. Komposisi. Ende-Flores: Nusa Indah.
Yasin, H.B. 1983 Pengarang Indonesia dan Dunianya. Jakarta. Gramedia.
Penulisan Daftar Pustaka yang Pengarang/ Editornya Dua Orang
Kalau pengarangnya dua orang, namanya ditulis semua; dan yang dibalik hanya nama pengarang pertama.
Untuk buku yang ada editornya, nama yang dicantumkan adalah nama editornya, diikuti (Ed.)
Kalau pengarangnya lebih dari dua orang, yang ditulis hanya nama pengarang pertama, diikuti dkk. Atau et al.
Contoh
Poerbakawatja, Soegarda dan Sudarno. 1976. Ensiklopedi Pendidikan. Jakarta: Gunung Agung.
Rusyan, Yus dan Samsuri. (Ed). 1976. Pedoman Penulisan Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
Husnan, Ema, dkk. 1987. Sari Tata Bahasa Indonesia SMTA. Bandung: Angkasa.
Daftar Pustaka Berupa Majalah
Data yang ditulis adalah:
1. Nama pengarang yang dibalik susunannya
2. Judul tulisan diapit tanda petik
3. Nama majalah dengan huruf garis bawah atau huruf miring
4. Nomor edisi/seri penerbitan, tanggal bulan tahun edisi
5. halaman
Contoh
Mochtar, Boediar. “Retardasi Mental Akibat Kekurangan Yodium”. Dharma Wanita, No.36, Th.XXI, September 1996, hlm. 14 – 15.
Veny. “Bedak Mangir”. Kartini, Edisi V, Nomor 245, 23 – 29 September 1996, hlm. 13 – 14.
Daftar Pustaka Berupa Surat Kabar
Data yang ditulis
Nama pengarang yang dibalik susunannya
Judul tulisan diapit tanda petik
Nama surat kabar dengan huruf garis bawah atau huruf miring
Tanggal bulan tahun edisi
halaman
Contoh
Budiman, Arif “Ilmu dan Aktivis”. Kompas, 27 Agustus 1966. Hlm. 4.
Purwanto. “Masyarakat Terasing”. Kompas, 25 September 1996, hlm. 3.
Daftar pustaka yang dimaksud adalah daftar buku,tulisan, atau karya ilmiah yang menjadi acuan penulisan. Yang dimasukkan dalam daftar ini adalah karya yang dikutip ataupun hannya sekadar dibaca untuk merujuk.
Data yang ditulis
Nama pengarang yang dibalik susunannya
Tahun terbit
Judul buku dengan huruf miring atau garis bawah, diikuti jilid, seri atau edisi (kalau ada)
Kota tempat terbit
Nama penerbit
Contoh
Keraf, Gorys. 1993. Komposisi. Ende-Flores: Nusa Indah.
Yasin, H.B. 1983 Pengarang Indonesia dan Dunianya. Jakarta. Gramedia.
Penulisan Daftar Pustaka yang Pengarang/ Editornya Dua Orang
Kalau pengarangnya dua orang, namanya ditulis semua; dan yang dibalik hanya nama pengarang pertama.
Untuk buku yang ada editornya, nama yang dicantumkan adalah nama editornya, diikuti (Ed.)
Kalau pengarangnya lebih dari dua orang, yang ditulis hanya nama pengarang pertama, diikuti dkk. Atau et al.
Contoh
Poerbakawatja, Soegarda dan Sudarno. 1976. Ensiklopedi Pendidikan. Jakarta: Gunung Agung.
Rusyan, Yus dan Samsuri. (Ed). 1976. Pedoman Penulisan Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
Husnan, Ema, dkk. 1987. Sari Tata Bahasa Indonesia SMTA. Bandung: Angkasa.
Daftar Pustaka Berupa Majalah
Data yang ditulis adalah:
1. Nama pengarang yang dibalik susunannya
2. Judul tulisan diapit tanda petik
3. Nama majalah dengan huruf garis bawah atau huruf miring
4. Nomor edisi/seri penerbitan, tanggal bulan tahun edisi
5. halaman
Contoh
Mochtar, Boediar. “Retardasi Mental Akibat Kekurangan Yodium”. Dharma Wanita, No.36, Th.XXI, September 1996, hlm. 14 – 15.
Veny. “Bedak Mangir”. Kartini, Edisi V, Nomor 245, 23 – 29 September 1996, hlm. 13 – 14.
Daftar Pustaka Berupa Surat Kabar
Data yang ditulis
Nama pengarang yang dibalik susunannya
Judul tulisan diapit tanda petik
Nama surat kabar dengan huruf garis bawah atau huruf miring
Tanggal bulan tahun edisi
halaman
Contoh
Budiman, Arif “Ilmu dan Aktivis”. Kompas, 27 Agustus 1966. Hlm. 4.
Purwanto. “Masyarakat Terasing”. Kompas, 25 September 1996, hlm. 3.
Tuesday, 19 July 2011
JENIS-JENIS PUISI & CONTOHNYA (PUISI INKONVENSIONAL, PUISI KONVENSIONAL- PUISI LAMA,PUISI BARU,PUISI KONTEMPORER)
JENIS-JENIS PUISI & CONTOHNYA (PUISI INKONVENSIONAL, PUISI KONVENSIONAL- PUISI LAMA,PUISI BARU,PUISI KONTEMPORER)
PUISI INKONVENSIONAL
1. MANTRA
Mantra adalah merupakan puisi tua, keberadaannya dalam masyarakat Melayu pada mulanya bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat dan kepercayaan.
Contoh:
Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
2. MBELING
Contoh puisi Mbeling:
DI BLOK APA?
Oleh: Remy Sylado
Kalau
Chairil Anwar
Binatang jalang
Di blok apa
Tempatnya
Di Ragunan
3. PUISI KONKRET
Siapa Meningkap Disana?
dinding dinding dinding
dinding dinding dinding
dinding dinding dinding
dinding dinding dinding
dinding dinding dinding
dinding dinding
dinding dinding
dinding dinding
dinding dinding
dinding dinding
dinding dinding
dinding dinding dinding
dinding dinding dinding
dinding dinding dinding
dinding dinding dinding
dinding dinding dinding
PUISI KONVENSIONAL
1. Contoh Puisi Diaftan
DIKAKIMU
Aku mengembara
Badan lemah berdaya tiada
Tinggi gunung yang kudaki
Lepas mega menghadap wala
Berapa kali aku terhenti
Meebah diri melepas lelah
Sekali aku meninjau ke bawah
Takjub melihat permai permata
Mana rumahku mana hamlaman
Mata mencari kelihatan tiada
Sekalian menyatu indah semata
Terpaku diri memandang taman
Tuhanku, hati hasratkan Engkau!
Pimpin umat-Mu naik memuncak
Tempat mega tiada menutup
2. Contoh Puisi Prismatis
SAJAK PUTIH
Beribu saat dalam kenangan
Surut perlahan
Kita dengarkan bumi menrima tanpa mengaduh
Sewaktu etik pun jauh
Kita dengar bumi yang tua dalam setia
Kasih tanpa suara
Sewaktu bayang-bayang kita memanjang
Mengaburkan batas ruang
Kita pun bisu tersekat dalam pesona
Sewaktu ia pun memanggil-manggil
Sewaktu kata membuat kita begitu terpencil
Di luar cuaca
(Sapardi Djoko Damono)
PUISI LAMA
1. Gurindam
Gurindam adalah satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua baris kalimat dengan irama akhir yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.
contoh :
Pabila banyak mencela orang
Itulah tanda dirinya kurang
Dengan ibu hendaknya hormat
Supaya badan dapat selamat
2. Karmina
Karmina atau dikenal dengan nama pantun kilat adalah pantun yang terdiri dari dua baris. Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua adalah isi. Memiliki pola sajak lurus (a-a). Biasanya digunakan untuk menyampaikan sindiran ataupun ungkapan secara langsung.
Contoh :
Sudah gaharu cendana pula Sudah tahu masih bertanya pula
3. Pantun
Pantun merupakan sejenis puisi yang terdiri atas 4 baris bersajak a-b-a-b, a-b-b-a, a-a-b-b. Dua baris pertama merupakan sampiran, yang umumnya tentang alam (flora dan fauna); dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut. 1 baris terdiri dari 4-5 kata, 8-12 suku kata.
Contoh :
Kayu cendana diatas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang
4. Seloka
Seloka merupakan bentuk puisi Melayu Klasik, berisikan pepetah maupun perumpamaan yang mengandung senda gurau, sindiran bahkan ejekan. Biasanya ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair, terkadang dapat juga ditemui seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
a. contoh seloka 4 baris:
anak pak dolah makan lepat,
makan lepat sambil melompat,
nak hantar kad raya dah tak sempat,
pakai sms pun ok wat ?
b. contoh seloka lebih dari 4 baris:
Baik budi emak si Randang
Dagang lalu ditanakkan
Tiada berkayu rumah diruntuhkan
Anak pulang kelaparan
Anak dipangku diletakkan
Kera dihutan disusui
5. Talibun
Talibun adalah sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi, tetapi lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris). Berirama abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, dan seterusnya.
Contoh Talibun :
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak beli
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanakpun cari
Induk semang cari dahulu
PUISI BARU
1. DISTIKON
Distikon adalah sanjak 2 seuntai, biasanya bersajak sama.
Contoh :
Berkali kita gagal
Ulangi lagi dan cari akal
Berkali-kali kita jatuh
Kembali berdiri jangan mengeluh
(Or. Mandank)
2. TERZINA
Terzina adalah sanjak 3 seuntai.
Contoh :
Dalam ribaan bahagia datang
Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana
Dalam bah’gia cinta tiba melayang
Bersinar bagai matahari
Mewarna bagaikan sari
Dari ; Madah Kelana
Karya : Sanusi Pane
3. QUATRAIN
Quatrain adalah sanjak 4 seuntai
Contoh :
Mendatang-datang jua
Kenangan masa lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau silau
Membayang rupa jua
Adi kanda lama lalu
Membuat hati jua
Layu lipu rindu-sendu
(A.M. Daeng Myala)
4. QUINT
Quint adalah sanjak 5 seuntai
Contoh :
Hanya Kepada Tuan
Satu-satu perasaan
Hanya dapat saya katakan
Kepada tuan
Yang pernah merasakan
Satu-satu kegelisahan
Yang saya serahkan
Hanya dapat saya kisahkan
Kepada tuan
Yang pernah diresah gelisahkan
Satu-satu kenyataan
Yang bisa dirasakan
Hanya dapat saya nyatakan
Kepada tuan
Yang enggan menerima kenyataan
(Or. Mandank)
5. SEXTET
Sextet adalah sanjak 6 seuntai.
Contoh :
Merindu Bagia
Jika hari’lah tengah malam
Angin berhenti dari bernafas
Sukma jiwaku rasa tenggelam
Dalam laut tidak terwatas
Menangis hati diiris sedih
(Ipih)
6. SEPTIMA
Septima adalah sanjak 7 seuntai.
Contoh :
Indonesia Tumpah Darahku
Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung gemunung bagus rupanya
Ditimpah air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya
(Muhammad Yamin)
7. STANZA ( OCTAV )
Octav adalah sanjak 8 seuntai
Contoh :
Awan
Awan datang melayang perlahan
Serasa bermimpi, serasa berangan
Bertambah lama, lupa di diri
Bertambah halus akhirnya seri
Dan bentuk menjadi hilang
Dalam langit biru gemilang
Demikian jiwaku lenyap sekarang
Dalam kehidupan teguh tenang
(Sanusi Pane)
8. SONETA
Soneta adalah bentuk kesusasteraan Italia yang lahir sejak kira-kira pertengahan abad ke-13 di kota Florance.
CIRI – CIRI SONETA :
a. Terdiri atas 14 baris
b. Terdiri atas 4 bait, yang terdiri atas 2 quatrain dan 2 terzina
c. Dua quatrain merupakan sampiran dan merupakan satu kesatuan yang disebut octav.
d. Dua terzina merupakan isi dan merupakan satu kesatuan yang disebut isi yang disebut sextet.
e. Bagian sampiran biasanya berupa gambaran alam
f. Sextet berisi curahan atau jawaban atau kesimpulan daripada apa yang dilukiskan dalam ocvtav , jadi sifatnya subyektif.
g. Peralihan dari octav ke sextet disebut volta
h. Penambahan baris pada soneta disebut koda.
i. Jumlah suku kata dalam tiap-tiap baris biasanya antara 9 – 14 suku kata
j. Rima akhirnya adalah a – b – b – a, a – b – b – a, c – d – c, d – c – d
Contoh :
Gembala
Perasaan siapa ta ‘kan nyala ( a )
Melihat anak berelagu dendang ( b )
Seorang saja di tengah padang ( b )
Tiada berbaju buka kepala ( a )
Beginilah nasib anak gembala ( a )
Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )
Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )
Pulang ke rumah di senja kala ( a )
Jauh sedikit sesayup sampai ( a )
Terdengar olehku bunyi serunai ( a )
Melagukan alam nan molek permai ( a )
Wahai gembala di segara hijau ( c )
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )
Maulah aku menurutkan dikau ( c )
(Muhammad Yamin)
PUISI BEBAS
Puisi Bebas Kontemporer
SEPISAUPI
sepisau luka sepisau duri
sepikul dosa sepukau sepi
sepisau duka seriasau diri
sepisau sepi sepisau nyanyi
sepisau sepisaupi
sepisaupanya sepikausepi
sepisaupa sepisaupi
sepikul diri keranjang duri
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sampai pisauNya ke dalam nyanyi
(Sutardji Calzoum Bachri)
PUISI INKONVENSIONAL
1. MANTRA
Mantra adalah merupakan puisi tua, keberadaannya dalam masyarakat Melayu pada mulanya bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat dan kepercayaan.
Contoh:
Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
2. MBELING
Contoh puisi Mbeling:
DI BLOK APA?
Oleh: Remy Sylado
Kalau
Chairil Anwar
Binatang jalang
Di blok apa
Tempatnya
Di Ragunan
3. PUISI KONKRET
Siapa Meningkap Disana?
dinding dinding dinding
dinding dinding dinding
dinding dinding dinding
dinding dinding dinding
dinding dinding dinding
dinding dinding
dinding dinding
dinding dinding
dinding dinding
dinding dinding
dinding dinding
dinding dinding dinding
dinding dinding dinding
dinding dinding dinding
dinding dinding dinding
dinding dinding dinding
PUISI KONVENSIONAL
1. Contoh Puisi Diaftan
DIKAKIMU
Aku mengembara
Badan lemah berdaya tiada
Tinggi gunung yang kudaki
Lepas mega menghadap wala
Berapa kali aku terhenti
Meebah diri melepas lelah
Sekali aku meninjau ke bawah
Takjub melihat permai permata
Mana rumahku mana hamlaman
Mata mencari kelihatan tiada
Sekalian menyatu indah semata
Terpaku diri memandang taman
Tuhanku, hati hasratkan Engkau!
Pimpin umat-Mu naik memuncak
Tempat mega tiada menutup
2. Contoh Puisi Prismatis
SAJAK PUTIH
Beribu saat dalam kenangan
Surut perlahan
Kita dengarkan bumi menrima tanpa mengaduh
Sewaktu etik pun jauh
Kita dengar bumi yang tua dalam setia
Kasih tanpa suara
Sewaktu bayang-bayang kita memanjang
Mengaburkan batas ruang
Kita pun bisu tersekat dalam pesona
Sewaktu ia pun memanggil-manggil
Sewaktu kata membuat kita begitu terpencil
Di luar cuaca
(Sapardi Djoko Damono)
PUISI LAMA
1. Gurindam
Gurindam adalah satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua baris kalimat dengan irama akhir yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.
contoh :
Pabila banyak mencela orang
Itulah tanda dirinya kurang
Dengan ibu hendaknya hormat
Supaya badan dapat selamat
2. Karmina
Karmina atau dikenal dengan nama pantun kilat adalah pantun yang terdiri dari dua baris. Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua adalah isi. Memiliki pola sajak lurus (a-a). Biasanya digunakan untuk menyampaikan sindiran ataupun ungkapan secara langsung.
Contoh :
Sudah gaharu cendana pula Sudah tahu masih bertanya pula
3. Pantun
Pantun merupakan sejenis puisi yang terdiri atas 4 baris bersajak a-b-a-b, a-b-b-a, a-a-b-b. Dua baris pertama merupakan sampiran, yang umumnya tentang alam (flora dan fauna); dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut. 1 baris terdiri dari 4-5 kata, 8-12 suku kata.
Contoh :
Kayu cendana diatas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang
4. Seloka
Seloka merupakan bentuk puisi Melayu Klasik, berisikan pepetah maupun perumpamaan yang mengandung senda gurau, sindiran bahkan ejekan. Biasanya ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair, terkadang dapat juga ditemui seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
a. contoh seloka 4 baris:
anak pak dolah makan lepat,
makan lepat sambil melompat,
nak hantar kad raya dah tak sempat,
pakai sms pun ok wat ?
b. contoh seloka lebih dari 4 baris:
Baik budi emak si Randang
Dagang lalu ditanakkan
Tiada berkayu rumah diruntuhkan
Anak pulang kelaparan
Anak dipangku diletakkan
Kera dihutan disusui
5. Talibun
Talibun adalah sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi, tetapi lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris). Berirama abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, dan seterusnya.
Contoh Talibun :
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak beli
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanakpun cari
Induk semang cari dahulu
PUISI BARU
1. DISTIKON
Distikon adalah sanjak 2 seuntai, biasanya bersajak sama.
Contoh :
Berkali kita gagal
Ulangi lagi dan cari akal
Berkali-kali kita jatuh
Kembali berdiri jangan mengeluh
(Or. Mandank)
2. TERZINA
Terzina adalah sanjak 3 seuntai.
Contoh :
Dalam ribaan bahagia datang
Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana
Dalam bah’gia cinta tiba melayang
Bersinar bagai matahari
Mewarna bagaikan sari
Dari ; Madah Kelana
Karya : Sanusi Pane
3. QUATRAIN
Quatrain adalah sanjak 4 seuntai
Contoh :
Mendatang-datang jua
Kenangan masa lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau silau
Membayang rupa jua
Adi kanda lama lalu
Membuat hati jua
Layu lipu rindu-sendu
(A.M. Daeng Myala)
4. QUINT
Quint adalah sanjak 5 seuntai
Contoh :
Hanya Kepada Tuan
Satu-satu perasaan
Hanya dapat saya katakan
Kepada tuan
Yang pernah merasakan
Satu-satu kegelisahan
Yang saya serahkan
Hanya dapat saya kisahkan
Kepada tuan
Yang pernah diresah gelisahkan
Satu-satu kenyataan
Yang bisa dirasakan
Hanya dapat saya nyatakan
Kepada tuan
Yang enggan menerima kenyataan
(Or. Mandank)
5. SEXTET
Sextet adalah sanjak 6 seuntai.
Contoh :
Merindu Bagia
Jika hari’lah tengah malam
Angin berhenti dari bernafas
Sukma jiwaku rasa tenggelam
Dalam laut tidak terwatas
Menangis hati diiris sedih
(Ipih)
6. SEPTIMA
Septima adalah sanjak 7 seuntai.
Contoh :
Indonesia Tumpah Darahku
Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung gemunung bagus rupanya
Ditimpah air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya
(Muhammad Yamin)
7. STANZA ( OCTAV )
Octav adalah sanjak 8 seuntai
Contoh :
Awan
Awan datang melayang perlahan
Serasa bermimpi, serasa berangan
Bertambah lama, lupa di diri
Bertambah halus akhirnya seri
Dan bentuk menjadi hilang
Dalam langit biru gemilang
Demikian jiwaku lenyap sekarang
Dalam kehidupan teguh tenang
(Sanusi Pane)
8. SONETA
Soneta adalah bentuk kesusasteraan Italia yang lahir sejak kira-kira pertengahan abad ke-13 di kota Florance.
CIRI – CIRI SONETA :
a. Terdiri atas 14 baris
b. Terdiri atas 4 bait, yang terdiri atas 2 quatrain dan 2 terzina
c. Dua quatrain merupakan sampiran dan merupakan satu kesatuan yang disebut octav.
d. Dua terzina merupakan isi dan merupakan satu kesatuan yang disebut isi yang disebut sextet.
e. Bagian sampiran biasanya berupa gambaran alam
f. Sextet berisi curahan atau jawaban atau kesimpulan daripada apa yang dilukiskan dalam ocvtav , jadi sifatnya subyektif.
g. Peralihan dari octav ke sextet disebut volta
h. Penambahan baris pada soneta disebut koda.
i. Jumlah suku kata dalam tiap-tiap baris biasanya antara 9 – 14 suku kata
j. Rima akhirnya adalah a – b – b – a, a – b – b – a, c – d – c, d – c – d
Contoh :
Gembala
Perasaan siapa ta ‘kan nyala ( a )
Melihat anak berelagu dendang ( b )
Seorang saja di tengah padang ( b )
Tiada berbaju buka kepala ( a )
Beginilah nasib anak gembala ( a )
Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )
Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )
Pulang ke rumah di senja kala ( a )
Jauh sedikit sesayup sampai ( a )
Terdengar olehku bunyi serunai ( a )
Melagukan alam nan molek permai ( a )
Wahai gembala di segara hijau ( c )
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )
Maulah aku menurutkan dikau ( c )
(Muhammad Yamin)
PUISI BEBAS
Puisi Bebas Kontemporer
SEPISAUPI
sepisau luka sepisau duri
sepikul dosa sepukau sepi
sepisau duka seriasau diri
sepisau sepi sepisau nyanyi
sepisau sepisaupi
sepisaupanya sepikausepi
sepisaupa sepisaupi
sepikul diri keranjang duri
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sampai pisauNya ke dalam nyanyi
(Sutardji Calzoum Bachri)
Sunday, 15 May 2011
Trik Juice Buah Tanpa Buih
Trik Juice Buah Tanpa Buih
Beberapa kali pernah saya membuat juice buah sendiri di rumah, buah yang biasa saya buat juice yaitu mangga, jambu, apel, stroberi. Lumayan juga sih rasanya...buktinya suami saya seneng2 saja minum juice buatan saya
Sayangnya saat meminum juice buatan saya itu, ada semacam buih yang berlebihan sehingga kurang nikmat ketika diminum. Kalau sudah begini saya jadi repot menyaring juice buah saya. Disamping repot karena terlalu banyak perkakas yang mesti dicuci, saya juga merasa kurang puas dengan juice yang terkesan kurang kental.
Dari beberapa kali percobaan akhirnya saya menemukan sendiri cara agar juice buah kita tidak begitu menghasilkan banyak buih. Tambahkan saja sedikit garam halus ke dalam juice sebelum di blender, insya4JJI...juice buah kita tetap kental tapi tanpa buih yang berlebihan.
Boleh juga kalau mau mencoba juice mangga dengan resep saya;
Kupas mangga dua buah lalu potong-potong, masukkan dalam blender.
Tambahkan gula pasir sesuai selera (kalau saya sih bisanya menggunakan perbandingan dengan buahnya, kalau buahnya agak masam ya gulanya lebih banyak)
Tambahkan sedikit garam halus (untuk juice yang dihasilkan sekitar 1/2 liter maka garamnya cukup 1/4 sendok teh) Jangan terlalu banyak ya nanti kalau juicenya jadi keasinan lho...
Kalo anda penggemar susu bisa pula ditambahkan susu kental manis vanilla, jangan lupa untuk menyesuaikan takarannya dengan takaran gula agar tak terlalu manis sehingga menghilangkan citarasa buah mangga aslinya.
Jangan lupa menambahkan air matang untuk memudahkan proses pemblenderan. Ukuran airnya 1:1 dengan buahnya atau terserah anda saja mau menambahkan air sesuai tingkat kekentalan yang anda inginkan.
Langkah terakhir blender bahan-bahan tersebut dengan tingkat kecepatan rendah dahulu, setelah beberapa saat baru tingkatkan kecepatannya secara bertahap. Nah kalau yang ini sih dalam rangka memperpanjang umur blendernya...
Selamat mencoba...
Beberapa kali pernah saya membuat juice buah sendiri di rumah, buah yang biasa saya buat juice yaitu mangga, jambu, apel, stroberi. Lumayan juga sih rasanya...buktinya suami saya seneng2 saja minum juice buatan saya
Sayangnya saat meminum juice buatan saya itu, ada semacam buih yang berlebihan sehingga kurang nikmat ketika diminum. Kalau sudah begini saya jadi repot menyaring juice buah saya. Disamping repot karena terlalu banyak perkakas yang mesti dicuci, saya juga merasa kurang puas dengan juice yang terkesan kurang kental.
Dari beberapa kali percobaan akhirnya saya menemukan sendiri cara agar juice buah kita tidak begitu menghasilkan banyak buih. Tambahkan saja sedikit garam halus ke dalam juice sebelum di blender, insya4JJI...juice buah kita tetap kental tapi tanpa buih yang berlebihan.
Boleh juga kalau mau mencoba juice mangga dengan resep saya;
Kupas mangga dua buah lalu potong-potong, masukkan dalam blender.
Tambahkan gula pasir sesuai selera (kalau saya sih bisanya menggunakan perbandingan dengan buahnya, kalau buahnya agak masam ya gulanya lebih banyak)
Tambahkan sedikit garam halus (untuk juice yang dihasilkan sekitar 1/2 liter maka garamnya cukup 1/4 sendok teh) Jangan terlalu banyak ya nanti kalau juicenya jadi keasinan lho...
Kalo anda penggemar susu bisa pula ditambahkan susu kental manis vanilla, jangan lupa untuk menyesuaikan takarannya dengan takaran gula agar tak terlalu manis sehingga menghilangkan citarasa buah mangga aslinya.
Jangan lupa menambahkan air matang untuk memudahkan proses pemblenderan. Ukuran airnya 1:1 dengan buahnya atau terserah anda saja mau menambahkan air sesuai tingkat kekentalan yang anda inginkan.
Langkah terakhir blender bahan-bahan tersebut dengan tingkat kecepatan rendah dahulu, setelah beberapa saat baru tingkatkan kecepatannya secara bertahap. Nah kalau yang ini sih dalam rangka memperpanjang umur blendernya...
Selamat mencoba...
Monday, 9 May 2011
Perubahan Makna Kata
Perubahan Makna Kata
Penyebabnya >
Perkembangan ilmu teknologi
Perkembangan sosial budaya
Perbedaan bidang pemakaian
Ada asosiasi persamaan sifat
Pertukaran tanggapan indera yang berbeda
Perbedaan tanggapan nilai rasa
Adanya penyingkatan
Adanya perkembangan istilah
Macam-macam perubahan makna kata
Ameliorasi
Yaitu perubahan makna kata yang dirasa lebih tinggi/sopan/baik nilai rasanya.
Contoh:
Tuna wicara nilai rasanya lebih baik dari pada bisu.
Pramu wisma nilai rasnya lebih baik dari pada pembantu/ jongos.
Peyorasi
Yaitu perubahan makna kata yang dirasa kurang sopan/lebih rendah nilai rasanya.
Contoh:
Gelandangan nilai rasanya lebih rendah dari pada tuna wisma.
Bui nilai rasanya lebih rendah dari pada hotel prodeo.
Catatan
Kalau saya mengajarkan pada anak didik saya dengan mengingatkan pada Amel = gadis yang cantik maka nilai rasanya lebih tinggi/sopan/baik. Sedangkan Peyorasi saya plesetkan menjadi nenek peyot = nilai rasanya lebih rendah karena nenek yang sudah peyot sudah tidak cantik lagi. Hehe...ini sih cuma sekedar pengingat agar anak didik saya tidak mudah lupa membedakan ameliorasi dengan peyorasi.
Sinestesia
Yaitu perubahan makna kata yang disebabkan pertukaran anggapan dua indera yang berbeda.
Contoh:
Sotonya Mbak Ida sedap rasanya. (indera pengecap)
Gadis berambut panjang itu sedap dipandang. (indera penglihatan)
atau
Es krim ini lembut sekali ketika sampai di lidahku. (indera pengecap)
Nyanyiannya lembut mengalun sepanjang malam ini. (indera pendengar)
Asosiasi
Yaitu perubahan makna kata karena adanya persamaan sifat.
Contoh:
Pemuda itu hanya menjadi benalu di rumah kakaknya. (benalu= pengganggu/ pengacau)
Ayah membersihkan benalu yang menempel di pohon mangga depan rumah kami. (benalu= tanaman parasit/tanaman pengganggu)
atau
Adikku mencari catut untuk mencabut paku di dinding. (catut= alat untuk mencabut paku)
Setiap pagi adikku kena catut kakak kelasnya. (catut= pungutan liar/ uang yang diminta secara paksa)
Generalisasi (Makna Meluas)
Yaitu perubahan makna kata pada zaman sekarang lebih luas daripada zaman dulu.
Contoh:
Sebagai penghormatan terakhir almarhum, Saudara dimohon berdiri. (kata saudara pada zaman sekarang dipakai untuk memanggil siapa saja yang bukan keluarga, padahal jaman dahulu hanya dipakai untuk memanggil saudara kandung/keluarga)
Mari kita jalan-jalan ke simpang lima. (zaman sekarang kata jalan-jalan bermakna pergi dengan menggunakan motor/mobil, padahal zaman dulu jalan-jalan maknanya ya berjalan menggunakan kaki)
Spesialisasi (Makna menyempit)
Yaitu perubahan makna kata pada zaman sekarang lebih sempit daripada zaman dulu.
Contoh:
Adikku sekarang ini duduk di kelas 3 sebuah madrasah di Jawa Timur. (kata madrasah zaman sekarang ini disempitkan maknanya menjadi sekolah yang berbau agama Islam, padahal zaman dulu semua sekolah dinamakan madrasah)
Saya resmi diwisuda menjadi sarjana di tahun 2008. (kata sarjana zaman sekarang lebih sempit maknanya hanya untuk orang yang sudah menempuh pendidikan tingkat strata, padahal zaman dulu kata sarjana bisa untuk memanggil siapa saja yang dirasa orang pandai ceramah/ orasi/ pandai bidang apapun walaupun hanya lulusan SR: Sekolah Rakyat atau setara SD)
Penyebabnya >
Perkembangan ilmu teknologi
Perkembangan sosial budaya
Perbedaan bidang pemakaian
Ada asosiasi persamaan sifat
Pertukaran tanggapan indera yang berbeda
Perbedaan tanggapan nilai rasa
Adanya penyingkatan
Adanya perkembangan istilah
Macam-macam perubahan makna kata
Ameliorasi
Yaitu perubahan makna kata yang dirasa lebih tinggi/sopan/baik nilai rasanya.
Contoh:
Tuna wicara nilai rasanya lebih baik dari pada bisu.
Pramu wisma nilai rasnya lebih baik dari pada pembantu/ jongos.
Peyorasi
Yaitu perubahan makna kata yang dirasa kurang sopan/lebih rendah nilai rasanya.
Contoh:
Gelandangan nilai rasanya lebih rendah dari pada tuna wisma.
Bui nilai rasanya lebih rendah dari pada hotel prodeo.
Catatan
Kalau saya mengajarkan pada anak didik saya dengan mengingatkan pada Amel = gadis yang cantik maka nilai rasanya lebih tinggi/sopan/baik. Sedangkan Peyorasi saya plesetkan menjadi nenek peyot = nilai rasanya lebih rendah karena nenek yang sudah peyot sudah tidak cantik lagi. Hehe...ini sih cuma sekedar pengingat agar anak didik saya tidak mudah lupa membedakan ameliorasi dengan peyorasi.
Sinestesia
Yaitu perubahan makna kata yang disebabkan pertukaran anggapan dua indera yang berbeda.
Contoh:
Sotonya Mbak Ida sedap rasanya. (indera pengecap)
Gadis berambut panjang itu sedap dipandang. (indera penglihatan)
atau
Es krim ini lembut sekali ketika sampai di lidahku. (indera pengecap)
Nyanyiannya lembut mengalun sepanjang malam ini. (indera pendengar)
Asosiasi
Yaitu perubahan makna kata karena adanya persamaan sifat.
Contoh:
Pemuda itu hanya menjadi benalu di rumah kakaknya. (benalu= pengganggu/ pengacau)
Ayah membersihkan benalu yang menempel di pohon mangga depan rumah kami. (benalu= tanaman parasit/tanaman pengganggu)
atau
Adikku mencari catut untuk mencabut paku di dinding. (catut= alat untuk mencabut paku)
Setiap pagi adikku kena catut kakak kelasnya. (catut= pungutan liar/ uang yang diminta secara paksa)
Generalisasi (Makna Meluas)
Yaitu perubahan makna kata pada zaman sekarang lebih luas daripada zaman dulu.
Contoh:
Sebagai penghormatan terakhir almarhum, Saudara dimohon berdiri. (kata saudara pada zaman sekarang dipakai untuk memanggil siapa saja yang bukan keluarga, padahal jaman dahulu hanya dipakai untuk memanggil saudara kandung/keluarga)
Mari kita jalan-jalan ke simpang lima. (zaman sekarang kata jalan-jalan bermakna pergi dengan menggunakan motor/mobil, padahal zaman dulu jalan-jalan maknanya ya berjalan menggunakan kaki)
Spesialisasi (Makna menyempit)
Yaitu perubahan makna kata pada zaman sekarang lebih sempit daripada zaman dulu.
Contoh:
Adikku sekarang ini duduk di kelas 3 sebuah madrasah di Jawa Timur. (kata madrasah zaman sekarang ini disempitkan maknanya menjadi sekolah yang berbau agama Islam, padahal zaman dulu semua sekolah dinamakan madrasah)
Saya resmi diwisuda menjadi sarjana di tahun 2008. (kata sarjana zaman sekarang lebih sempit maknanya hanya untuk orang yang sudah menempuh pendidikan tingkat strata, padahal zaman dulu kata sarjana bisa untuk memanggil siapa saja yang dirasa orang pandai ceramah/ orasi/ pandai bidang apapun walaupun hanya lulusan SR: Sekolah Rakyat atau setara SD)
Sunday, 8 May 2011
KUMPULAN CERPENKU 1
RATRI
Ratri masih tertegun memandangi amplop cokelat bertuliskan vakasi. Dengan tangan bergetar, ia membuka amplop cokelat itu perlahan. Ditariknya lembaran uang seratus ribu sebanyak tiga lembar dari dalam amplop. Nominal uang yang cukup besar bagi seorang Ratri. Ia masukkan kembali uang itu ke dalam amplop. Dalam pikirannya berkecamuk banyak hal. Mau ia gunakan untuk apa uang itu? Ia tak mau mengotori dirinya dengan uang yang kalau tak mau dikatakan halal, berarti bisa dikatakan uang hasil “mencuri”. Tapi mencuri apa??? Salahkah Ratri bila menerima uang itu? Salahkah Ratri bila terpaksa menggunakan uang itu untuk membeli susu anaknya??? Kembali ingatan Ratri melayang pada kejadian 2 bulan lalu.
***
“ Bu Ratri, saya harap Ibu besok Senin datang lebih pagi dari biasanya Bu... ada tugas khusus yang harus Ibu laksanakan Bu” begitu instruksi yang ia terima dari pimpinan sekolah yang sekaligus pimpinan yayasan dimana Ratri membagikan ilmunya pada anak-anak.
“ Baik Pak. Jam berapa saya harus sampai di sekolah Pak?”
“ Ya....sekitar jam lima pagi Bu.”
“oh......(sambil berpikir apa yang akan dimandatkan padanya) , iya Pak”
Hanya itu yang bisa Ratri ucapkan sebagai tanda loyalitasnya pada pimpinan yayasan yang telah memperkenankan dia mengajar di sekolahan yang tidak begitu besar semenjak semester ganjil tahun lalu. Bagaimana ia tak berterimakasih, kalau ia tak bekerja dengan penuh ketekunan, mau dapat uang dari mana lagi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan anak semata wayangnya. Ia adalah seorang janda yang suaminya meninggal hampir setahun lalu. Suaminya yang seorang guru tak tetap itu hanya mewariskan harta yang tidak mewah di saat jaman sekarang untuk membesarkan seorang anak mereka. Ratri kembali bangkit menata hidupnya yang sempat goyah. Bermodalkan ijazah keguruan dari universitas negeri di ibukota provinsi yang dulu mempertemukan dia dengan suaminya itu, ia mulai mencari-cari sumber rejeki dari sekolah satu ke sekolah lain untuk menjadi seorang tenaga pengajar. Demi anaknya dan demi kelangsungan hidupnya. Hingga akhirnya sekolah inilah SMA BINA MORAL BANGSA yang menerimanya karena kebetulan guru perempuan yang dulu mengampu mata pelajaran bahasa inggris di sekolah tersebut diberhentikan secara tidak terhormat akibat melanggar norma sosial dan norma agama, pelanggaran berpacaran dengan salah seorang siswa sekolah inilah yang membuat murka para orang tua siswa dan akhirnya mereka berbondong-bondong mendemo oknum guru itu.
Malam Senin, Ratri tak bisa tidur karena menerka-nerka tugas apa yang hendak ia terima besok pagi sampai harus berangkat lebih awal dari biasanya. Ia memandang si kecil yang tertidur dengan pulasnya, besok pagi-pagi sekali ia harus menitipkan anaknya pada tetangga rumah yang dibayar Rp.7000,-/hari untuk mengasuh si kecil berusia tiga tahun itu mulai jam enam pagi sampai jam dua siang nanti. Harusnya minggu ini ia tak perlu mengeluarkan uang untuk menitipkan si kecil pada si mbok pengasuh, ia berpikir minggu ini ia tak perlu berangkat ke sekolah karena minggu ini ia tak mengajar lagi, siswa kelas XII yang dia ampu sedang menempuh ujian nasional mulai Senin besok. Tapi ternyata pimpinan sekolah menghendaki ia berangkat besok pagi untuk melaksanakan tugas yang diinstruksikan kepadanya. Tugas apa yang besok harus dia kerjakan ya.... akh... mungkin dia diminta membantu Bu Puji yang menjadi panitia ujian untuk menyiapkan konsumsi besok.... begitu prasangka terakhir yang ia pikirkan sebelum terlelap memeluk si kecil.
***
Senin subuh, Ratri menyerahkan si kecil dari gendongannya pada mbok Binah. Sekali lagi Ratri menciumnya. Sambil menyalakan motor butut peninggalan suaminya berwarna merah marun yang cat bodi samping kanan sudah mulai memudar dan mengeluarkan asap saat motor diajak ngebut dan nyaring terdengar suara baut yang sudah hampir lepas dari tempatnya menancap, ia masih sempat meninggalkan pesan pada mbok Binah agar membuatkan susu yang ia bawakan dalam tas si kecil. Si kecil Nakula sudah kembali terlelap nyenyak di pelukan mbok Binah. Tahun depan Ratri telah berencana memasukkan si kecil ke taman bermain walau masih dalam asuhan mbok Binah, bagaimanapun pendidikan untuk Nakula adalah prioritas utama bagi Ratri. Semoga ia mampu membesarkan dan mendidik Nakula hingga berhasil walau tanpa didampingi suaminya lagi. Hanya itu doa yang hampir setiap hari ia ucapkan dalam hati ketika ia melewati jalanan menuju SMA BINA MORAL BANGSA tempatnya mengajar.
Sampai di sekolah, Ratri memarkirkan motornya di tempat biasa. Ia melihat beberapa motor telah rapi berjajar di sana, terlihat mencolok sekali perbedaan tahun pembuatan motor Bu Ratri dengan guru maupun karyawan lainnya diantaranya motor milik Bu Puji guru kimia, motor milik Pak Busro guru agama yang merangkap menjadi waka kesiswaan, Pak Adi staf TU, serta motor beberapa guru lain, motor kepunyaan bu Ratri pemegang rekor umur tertua. Bergegas Ratri menuju kantor guru, ia tergesa karena merasa telah ditunggu rekan-rekannya. Sampai di kantor, ia melihat Bu Puji yang sedang menata kardus makan pagi untuk pengawas ujian dari sekolah lain.
“Bu Puji, ada yang bisa saya bantu Bu?” begitu Ratri menegur guru ramah yang tempat duduknya persis di depan meja Ratri.
“eeeh...Bu Ratri sudah berangkat....sudah bu, saya sudah selesai menyiapkan makan pagi untuk panitia dan pengawas luar kok bu, hanya tinggal menunggu teh manis dari pak Karjo saja kok Bu” Bu Puji menjawab seraya melemparkan senyum.
“Bu...teman-teman yang lain ke mana Bu?”
“ Itu pak Busro sama pak Adi pegawai TU kan mengambil soal ujian di sub rayon Bu. Kalau Mas Pri sama Bu Hesti tadi saya mintai tolong membelikan air galon Bu”
“ Bu, kalau pak Jumiko sudah berangkat? ”
“ lho kan kepala sekolah ikut mendampingi pengambilan soal ujian bu...tadi juga naik mobil pak Jumiko bu”
“ saya dapat tugas apa ya bu dari pak Jumiko kok saya dimintai tolong berangkat pagi-pagi...padahal saya bukan termasuk panitia ujian Bu”
“oh, kalau itu sih nanti saja menunggu pak Jumiko Bu... saya nggak tahu Bu. Paling sebentar lagi beliau juga sampai Bu.”
Begitu saja percakapan yang berlangsung dengan Bu Puji tadi.
***
Jam dinding yang berdetak perlahan di ruang perpustakaan yang sepi itu jarum panjangnya telah menunjuk ke angka lima sedangkan jarum pendeknya ada di antara angka enam dan tujuh, ujian nasional masih satu jam lagi baru dimulai. Ratri tertegun sejenak sambil memegang soal ujian nasional mapel bahasa inggris yang baru saja ia kerjakan tak sampai satu jam saja. Ia ragu menyerahkan jawaban yang telah ia tuliskan pada sobekan-sobekan kertas kecil yang sejam lalu di berikan oleh pak Jumiko kepadanya. Ia tak tahu, ia bingung dan ia tak mengerti. Ia tak tahu dari mana pak Jumiko mendapatkan soal ujian nasional yang jelas-jelas akan diujikan pada siswanya jam setengah delapan nanti. Ia bingung kenapa ia hanya mengangguk saja tanpa berani banyak bertanya ketika ia diminta oleh pak Jumiko mengerjakan dan menuliskan jawaban soal-soal itu. Ia tak mengerti apakah ini sebuah perjuangan yang harus ia lakukan agar siswanya bisa lulus ujian, seperti yang diucapkan oleh pak Jumiko waktu itu.
Ratri bergegas menghidupkan motornya keluar dari halaman sekolah sebelum siswa dan pengawas ujian berdatangan ke sekolahnya. Seperti yang telah diinstruksikan oleh pak Jumiko pagi ini, ia telah menyelesaikan semua tugas dan menyerahkannya pada pak Adi. Selesai sudah. Walaupun sepanjang perjalanan pulang, ia masih menyimpan banyak tanya yang jawabannya tak ia temukan sampai sekarangpun. Ia hanya ingin secepatnya sampai di rumah dan memeluk Nakula-nya.
***
Hari itu telah tiba. Pengumuman kelulusan siswa di mana Ratri mengajar. Hari itu semua warga sekolah ini bersuka cita karena sekolah ini seluruh siswanya lulus dengan nilai yang baik. Ratri juga harusnya bersuka cita. Tapi entah mengapa Ratri tak kuasa membohongi nuraninya yang menangis. Di sisi lain ia melihat wajah-wajah bahagia siswanya, namun di sisi lainya ia merasa bersalah telah ikut menciptakan wajah-wajah bahagia itu. Entahlah. Mau dibawa ke mana bangsa ini, mau dibawa ke mana mereka. Betapa sulitnya mempertahankan sebuah kejujuran. Betapa sulitnya mengajari mereka sebuah kejujuran. mau jadi apakah mereka jika sedini ini mereka sudah diajari kebijaksanaan yang berpihak pada kepentingan pribadi yang dilakukan secara berjamaah.
Ratri Suryana Pertiwi seorang GTT atau sering diplesetkan Guru Tak Tentram di sebuah sekolah kecil yang mana sekolahan ini berusaha bertahan dengan sejumlah siswanya yang dibutuhkan demi berlangsungnya kehidupan sekolah ini, kehidupan semua yang bekerja di sekolah ini, kehidupan seorang Ratri yang harus berjuang menghidupi anaknya seorang diri. Ratri Suryana Pertiwi, seolah nama yang diberikan oleh orang tuanya itu, untuk kali ini nama itu tak bisa membuatnya bangga. Ratri Suryana Pertiwi, seorang wanita yang diharapkan bisa menerangi bangsa ini menerangi bumi pertiwi. Akan tetapi nama itu dirasanya terlalu berat ia sandang. Berat dirasakannya ketika ia harus memilih mempertahankan idealismenya atau memberi kebijaksanaan atas semua kesalahan yang dianggap wajar dan akan berlangsung berulang-ulang demi mempertahankan kehidupan Nakula-nya. Entahlah.
***
Ratri masih menimang-nimang amplop cokelatnya, lamunannya tentang uang dalam amplop cokelat itu seketika buyar ketika ia mendengar Nakula menangis di kamar. Ia letakkan amplop cokelat berisikan uang yang nominalnya hampir menyamai gajinya sebulan itu. Bergegas ia menggendong Nakula yang terbangun dari mimpi indahnya di siang itu, Nakula meminta minum susu dengan suara cadelnya. Ratri menuju dapur dan melihat persediaan susu anaknya telah habis. Apa daya ini akhir bulan dan uang di dompetnya hanya tinggal lembaran-lembaran bergambar pahlawan Pattimura. Ratri melirik amplop cokelat di meja hatinya berteriak menyuruh dengan keras untuk mengembalikan saja upah kotor itu pada tuannya, sejenak suara hati itu sayup hampir tak terdengar terredam oleh suara tangis Nakula, tak tahan melihat buah hatinya menangis sekencang-kencangnya, ia akhirnya membawa isi amplop vakasi menuju toko untuk membelikan susu Nakula.
***
TRIK MEMBANGUN PE-DE
5 TEKNIK MEMBANGUN RASA PERCAYA DIRI
Perasaan tidak percaya diri seringkali datang menghinggapi setiap orang pada umumnya. Rasa tidak percaya diri ini sebenarnya disebabkan karena kehilangan suatu kepercayaan terhadap potensi yang ada di dalam diri sendiri. Misalnya merasa tidak cantik atau tidak ganteng, merasa kurang pandai, merasa tidak terkenal, dan perasaan-perasaan negatif lainnya terhadap diri sendiri. Padahal setiap manusia itu diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk yang sempurna. Jadi sudah seharusnya setiap orang yakin bahwa dirinya memiliki potensi dan kelebihan. Semua itu tergantung pada kita sendiri bagaimana cara menggali potensi yang kita miliki. Salah satunya harus menjadi orang yang percaya pada diri sendiri.
Membangun rasa percaya diri memang tidak semudah yang kita bayangkan apabila kita tidak mengenali diri sendiri untuk mengetahui apa kelebihan dan kekurangan yang ada dalam diri kita mesing-masing. Akan sia-sia segala potensi yang ada dalam diri kita apabila kita telah di kalahkan oleh rasa tidak percaya diri. Jadi segeralah bercermin untuk mencari potensi dan kelebihan yang ada dalam diri sendiri dan mencoba untuk menjadi orang yang lebih percaya diri. Berikut ini beberapa teknik membangun rasa percaya diri di depan umum.
1. Berusaha duduk pada barisan paling depan
Membangun rasa percaya diri dengan duduk di barisan paling depan adalah cara yang efektif, karena duduk pada barisan paling depan otomatis kita akan dilihat oleh banyak orang di belakang kita. Selain itu duduk di barisan paling depan banyak mendatangkan keuntungan, diantaranya mendapatkan informasi lebih cepat dan jelas, serta tidak cepat mendatangkan rasa kantuk.
2. Lakukan kontak mata saat bicara
Memandang mata lawan bicara kita merupakan bentuk "keberanian" untuk melakukan percakapan dengan penuh perhatian. Memandang mata lawan bicara secara tidak langsung akan membangun rasa percaya diri bahwa kita dapat melakukan komunikasi dengan orang lain. Memandang mata lawan bicara juga efektif untuk menjaga kesopanan agar mata kita tidak jelalatan ketika berbicara yang menunjukkan bahwa kita tidak respek dan tidak memperhatikan lawan bicara kita.
3. Berjalan lebih cekatan
Setiap langkah kaki kita menunjukkan kemana kita akan pergi. Apabila kita ragu-ragu dalam berjalan maka akan terlihat bahwa kita ragu-ragu menentukan pilihan kemana kita akan pergi. Sebaliknya apabila kita mantap dan cekatan saat kita melangkah berarti kita telah mantap pada pilihan kita. Berjalan dengan langkah yang mantap dan cekatan menunjukkan bahwa kita telah percaya diri.
4. Bicaralah terus terang (jangan munafik)
Bicara dengan jujur apa adanya tentang diri kita adalah salah satu cara membangun rasa percaya diri. Bicaralah secara terus terang tentang diri sendiri, bahwa kita tidak malu kalau kita misalnya bukan orang kaya. Jangan malu untuk tetap menjadi diri kita sendiri (be your self)
5. Selalu ramah dan banyak tersenyum
Bersikap ramah terhadap orang lain dan tersenyumlah maka itu modal utama kita dalam membangun rasa percaya diri untuk bersosialisasi. Tidak ada orang yang suka melihat wajah cemberut dan orang lain pasti akan enggan menyapa kita yang sedang cemberut. Jadi mulai sekarang beramah tamahlah dan selalu tersenyum agar kita percaya diri bahwa kita memiliki kemampuan bersosialisasi dengan orang lain.
By : N1nK_RooM
Lakukanlah sesuatu yang dapat dilakukan sekarang juga, karena menunda adalah cara termudah tapi bukanlah suatu hal yang menguntungkan bagi kita |
MOZAIK ANTOLOGI PUISIKU 2 ---SURAT UNTUK SEORANG ayah---
Teruntuk seorang ayah,
yang tak pernah kan kurindukan
Masih ingatkah anda…
Ketika dua puluh tahun lalu
telah lahir sosok bayi mungil
tanpa cacat, tanpa cela…
melalui perjuangan seorang IBU
yang sungguh mulia
Masih ingatkah anda…
Ketika bayi mungil tak berdosa
ditelantarkan tanpa nafkah
tanpa sentuhan kasih seorang ayah
Masih ingatkah anda…
Telah dua puluh tahun lamanya
kau gores trauma demi trauma
dalam perjuangan hidupnya
anak wanita tak berdaya
yang kini tlah injak dewasa
dengan perhiasan duka lara
Anda juga harus ingat…
Tiap jengkal bahagia
Adalah imbalan dari derita
Biarlah, ayah…
Tuhan yang kan merekapitulasi
Dosamu yang tak terampuni
Di hari pembalasan Nya nanti
11:59, 14 September 2006
Saturday, 7 May 2011
MOZAIK ANTOLOGI PUISIKU 1
SESAL
Hening, sunyi, senyap….
Iring alunan langkah fikirku
Malam laju mendesir dalam larut
Hempas beban kalbuku
Sejenak pejamkan mata hatiku
Tuk ulang hari yang tlah lalu
Buaiku dalam ketermenungan
Hati makin diam, bisu dalam keletihan
Jiwa ini merintih mengingat
Betapa waktu terbuang
Sia-sia tanpa guna
Jangan tangisi tapi perbaiki
Perbaiki esok
Agar tak lagi terpojok
Oleh sesal yang mengolok-olok
09:47pm, 7 Mei 2002
KAWAN
Kawan…
Dahulu saat belum jadi lawan
Kita bagai sebuah cawan
Yang diisi air tanda pertemanan
Ketika cawan itu mulai retak
Lalu kemudian pecah terserak
Sepertinya hati kita berontak
Saat mulut tak lagi keluar sapa
Tercekat terkatup rapat-rapat
Hanya hati mampu mengingat
Sgala kenangan yang tlah lewat
Bersamamu…
Kawan yang tlah jadi lawan
Dendam Juni 2006
MENULIS CATATAN KAKI
Dalam melakukan penulisan ilmiah, seorang penulis harus mengetahui cara penulisan catatan kaki (footnote). Hal ini karena karya ilmiah harus didukung oleh fakta dan data yang valid, yang salah satunya dibuktikan dengan sumber, referensi, dan rujukan yang digunakan.
Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks tulisan yang ditempatkan pada bagian bawah tulisan yang bersangkutan. Catatan kaki digunakan untuk memberikan keterangan, komentar, atau menerangkan sumber kutipan yang digunakan pada tulisan tersebut.
Dengan demikian, catatan kaki dicantumkan untuk:
1. mendukung keabsahan pernyataan penulis yang tercantum di dalam tulisannya,
2. petunjuk sumber tulisan,
3. memperluas pembahasan yang diperlukan, tetapi tidak relevan jika dimasukkan ke dalam teks tulisan,
4. referensi silang (petunjuk pada karya tulis apa dan pada halaman berapa hal yang sama dibahas), dan
5. memenuhi kode etik penulisan, dalam hal ini penghargaan terhadap karya orang lain.
Dua Jenis Catatan Kaki
Catatan kaki ada dua macam, yaitu catatan kaki lengkap dan catatan kaki singkat.
Catatan kaki lengkap adalah catatan kaki yang ditulis lengkap dengan mencantumkan:
• Ibid.
Ibid. adalah singkatan dari ibidum, artinya “sama dengan di atas”. Ibid. dipergunakan untuk menunjukkan catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya.
• Op.cit.
Op.cit. adalah singkatan dari opere citati, artinya “dalam karya yang telah dikutip”. Op.cit. digunakan untuk catatan kaki dari sumber yang telah dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain.
• Loc.cit.
Loc.cit. ialah singkatan dari loco citati, artinya “tempat yang sudah dikutip”. Loc.cit. digunakan seperti op.cit., namun sumber yang dikutip berasal dari halaman yang sama.
Cara Penulisan Catatan Kaki
I. Catatan Kaki Lengkap
Contoh:1Kuntowijoyo, Muslim Tanpa Masjid: Esai-Esai Agama, Budaya, dan Politik dalam Bingkai Strukturalisme Transendental (Bandung: Mizan, 2001), h. 10.
Dari contoh catatan kaki di atas, dapat dilihat aturan penulisannya sebagai berikut:
Contoh:
Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks tulisan yang ditempatkan pada bagian bawah tulisan yang bersangkutan. Catatan kaki digunakan untuk memberikan keterangan, komentar, atau menerangkan sumber kutipan yang digunakan pada tulisan tersebut.
Dengan demikian, catatan kaki dicantumkan untuk:
1. mendukung keabsahan pernyataan penulis yang tercantum di dalam tulisannya,
2. petunjuk sumber tulisan,
3. memperluas pembahasan yang diperlukan, tetapi tidak relevan jika dimasukkan ke dalam teks tulisan,
4. referensi silang (petunjuk pada karya tulis apa dan pada halaman berapa hal yang sama dibahas), dan
5. memenuhi kode etik penulisan, dalam hal ini penghargaan terhadap karya orang lain.
Dua Jenis Catatan Kaki
Catatan kaki ada dua macam, yaitu catatan kaki lengkap dan catatan kaki singkat.
Catatan kaki lengkap adalah catatan kaki yang ditulis lengkap dengan mencantumkan:
- nama pengarang,
- judul buku,
- nama atau nomor seri (jika ada),
- jumlah jilid (jika ada),
- nomor cetakan,
- kota penerbit,
- nama penerbit,
- tahun terbit, dan
- nomor halaman.
• Ibid.
Ibid. adalah singkatan dari ibidum, artinya “sama dengan di atas”. Ibid. dipergunakan untuk menunjukkan catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya.
• Op.cit.
Op.cit. adalah singkatan dari opere citati, artinya “dalam karya yang telah dikutip”. Op.cit. digunakan untuk catatan kaki dari sumber yang telah dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain.
• Loc.cit.
Loc.cit. ialah singkatan dari loco citati, artinya “tempat yang sudah dikutip”. Loc.cit. digunakan seperti op.cit., namun sumber yang dikutip berasal dari halaman yang sama.
Cara Penulisan Catatan Kaki
I. Catatan Kaki Lengkap
Contoh:1Kuntowijoyo, Muslim Tanpa Masjid: Esai-Esai Agama, Budaya, dan Politik dalam Bingkai Strukturalisme Transendental (Bandung: Mizan, 2001), h. 10.
Dari contoh catatan kaki di atas, dapat dilihat aturan penulisannya sebagai berikut:
- Di depan nama pengarang, diberi nomor catatan kaki yang angkanya dinaikkan ke atas (superscript).
- Nama pengarang ditulis lengkap. Jika terdapat gelar di depan atau di belakang nama pengarang tersebut, tidak perlu dicantumkan. Jika nama pengarang itu lebih dari satu kata, maka nama tersebut tidak perlu diindeks. (dibalik). Kalau pengarangnya dua orang, maka kedua nama pengarang tersebut ditulis lengkap, tidak diindeks, serta antara nama pertama dan kedua disisipi kata “dan”. Kalau tiga orang, cara penulisannya sama, namun antara nama pertama dan kedua disisipi tanda koma (,) dan antara nama kedua dan ketiga disisipi kata “dan”.
- Antara nama pengarang dan judul buku diberi tanda koma.
- Judul buku ditulis lengkap dan dicetak miring (italik).
- Setelah judul buku, diikuti (tanpa koma) kota tempat penerbit, nama penerbit, dan tahun terbit yang semuanya berada dalam tanda kurung [(…)]. Antara kota penerbit dan nama penerbit diberi titik dua (:); antara nama penerbit dan tahun terbit diberi tanda koma.
- Di belakang tanda kurung tutup keterangan di atas, diikuti tanda koma, lalu huruf “h” yang berarti halaman, dan nomor halaman yang ditutup dengan tanda titik (.). Jika halaman yang dikutip lebih dari satu, maka digunakan huruf “hh” dan nomor halaman ditulis dari halaman pertama sampai terakhir dengan menggunakan tanda hubung (misalnya, hh. 10-25).
Contoh:
- 2Ibid., h. 30.
- 3Kuntowijoyo, op.cit., h. 37.
- 4Kuntowijoyo, loc.cit.
- Ibid., op.cit., dan loc.cit. ditulis italik.
- Ibid. diikuti tanda titik, koma, dan nomor halaman.
- Op.cit. di depannya dicantumkan nama pengarang, lalu di belakang op.cit. diikuti nomor halaman.
- Loc.cit. sama dengan op.cit., tetapi tidak diikuti nomor halaman.
- Aturan penulisan nomor catatan kaki sama dengan penulisan pada catatan kaki lengkap.
- Ketentuan penulisan nama sama dengan penulisan pada catatan kaki lengkap.
- Jika halaman yang dikutip lebih dari satu, ketentuan penulisannya, juga sama dengan penulisan pada catatan kaki lengkap.
PERBEDAAN UNGKAPAN, PERIBAHASA, DAN GAYA BAHASA(MAJAS)
1. Ungkapan
Ungkapan adalah satuan bahasa yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna anggotanya. Dengan kata lain, ungkapan merupakan satuan bahasa yang maknanya tidak dapat disimpulkan berdasarkan kaidah umum yang berlaku.
Contoh :
Dalam peristiwa itu dia menjadi kambing hitam. (bukan berarti kambing yang berwarna hitam, melainkan menjadi orang yang dituduh atau dipersalahkan)
2. Peribahasa
Peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya dan biasa mengisahkan suatu maksud tertentu. Dalam peribahasa ini tercakup bidal, perumpamaan, dan ungkapan.
Contoh :
v Tak ada gading yang tak retak
Artinya : tidak ada sesuatu yang sempurna.
v Murah di mulut, mahal di timbangan
Artinya : banyak janji, tetapi tidak pernah ditepati.
3. Gaya Bahasa
Gaya bahasa atau adalah pengungkapan perasaan atau pikiran dengan menggunakan pilihan kata atau kalimat tertentu. Dengan cara itu, kesan dan efek yang ditimbulkannya dapat dicapai semaksimal mungkin.
Contoh :
Majas Personifikasi : Nyiur melambai di tepi pantai.
Monday, 2 May 2011
Jenis-jenis Majas
~MAJAS~
Majas merupakan pengungkapan perasaan atau pikiran dengan menggunakan pilihan kata atau kalimat tertentu.
Majas terbagi atas empat golongan, yaitu :
1) Gaya bahasa penegasan
2) Gaya bahasa perbandingan
3) Gaya bahasa pertentangan
4) Gaya bahasa sindiran
Gaya bahasa penegasan
Gaya bahasa penegasan, terdiri atas beriktu ini.
a) Repetisi
Repetisi adalah gaya bahasa penegasan yang mengulang-ulang suatu kata secara berturut-turut dalam suatu kalimat atau mengulang-ulang suatu kata secara berturut-turut dalam suatu kalimat atau wacana.
Contoh :
Sekali merdeka tetap merdeka.
b) Paralelisme
Paralelisme adalah gaya bahasa pengulangan seperti repetisi yang khusus terdapat dalam puisi.
Paralelisme dibagi dua :
1) Anafora adalah pengulangan kata pada awal kalimat atau sajak.
Contoh :
sunyi itu duka
sunyi itu kudus
sunyi itu lupa
sunyi itu lampus
2) Epifora adalah pengulangan kata pada akhir atau di tengah kalimat.
Contoh :
oh ibu
yang kurindu adalah kasihmu
yang kudamba adalah kasihmu
aku ingin selalu bermanja
dengan kasihmu
Gaya bahasa perbandingan
Gaya bahasa perbandingan, terdiri atas berikut ini.
1. Hiperbola adalah gaya bahasa yang mengandung suatu pernyataan yang berlebihan, misalnya dengan membesar-besarkan suatu hal dari yang sesungguhnya.
Contoh :
Harga minyak melambung mencekik leher rakyat kecil.
2. Metonimia adalah gaya bahasa penamaan terhadap suatu benda dengan mempergunakan nama pabrik, merek dagang, nama penemu, nama jenis, dan lain-lain.
Contoh :
Ayah pulang pergi naik Honda..
3. Personifikasi adalah gaya bahasa yang membandingkan benda-benda tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat seperti manusia.
Contoh :
Kelinci menari-nari di halaman berumput.
4. Perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama.
Contoh :
Semangatnya keras bagaikan baja.
5. Metafora adalah gaya bahasa perbandingan atau analogi dengan membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dengan cara yang singkat dan padat.
Contoh:
Ribuan ‘bunga-bunga bangsa’ Bosnia tewas di ujung senjata kaum agresor Serbia.
6. Sinekdoke adalah gaya bahasa yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhannya atau sebaliknya. Sinekdoke terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Sinekdoke Pars Pro Toto yaitu gaya bahasa yang melukiskan sebagian untuk keseluruhan
Contoh :
Wisata ke Bali per kepala dikenai akomodasi dengan harga terjangkau.
b. Sinekdoke Totem Pro Parte yaitu gaya bahasa yang melukiskan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh :
Indonesia menang telak dalam pertandingan sepak bola melawan Malaysia.
7. Alusi adalah gaya bahasa yang menunjuk secara tidak langsung pada suatu tokoh atau peristiwa yang sudah diketahui bersama.
Contoh :
Pulau Bali, karena keindahan alamnya yang mengagumkan, disebut sebagai ‘Pulau Dewata’
8. Simile adalah gaya bahasa perbandingan yang bersifat implisit.
Contoh :
Bibirnya seperti merah delima yang sedang merekah
9. Asosiasi adalah gaya bahasa perbandingan yang bersifat memperbandingkan sesuatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya.
Contoh :
Wajahnya pucat pasi bagaikan bulan kesiangan.
10. Eufimisme adalah gaya bahasa perbandingan yang bersifat menggantikan satu pengertian dengan kata lain yang hampir sama untuk menghaluskan maksud.
Contoh :
Hati-hati bila berbicara di dalam hutan ini, nanti kakek dan nenek kita marah. (maksudnya harimau jantan dan harimau betina).
11. Epitet adalah gaya bahasa berwujud seseorang atau suatu benda tertentu sehingga namanya dipakai untuk menyatakan sifat itu.
12. Eponim adalah gaya bahasa yang dipergunakan oleh seseorang untuk menyebutkan suatu hal atau nama dengan menghubungkannya dengan suatu berdasarkan sifatnya.
Contoh :
Kecantikannya bagai Cleopatra.
13. Hipalase adalah gaya bahasa yang menggunakan kata tertentu untuk menerangkan sesuatu, namun kata tersebut tidak tepat bagi kata yang diterangkannya.
Contoh :
Dia berenang di atas ombak yang gelisah. (bukan ombak yang gelisah, tetapi manusianya).
Gaya Bahasa Pertentangan
Gaya bahasa pertentangan terdiri atas berikut ini.
1. Paradoks adalah gaya bahasa yang bertentangan dalam satu kalimat. Sepintas lalu hal tersebut tidak masuk akal.
Contoh :
Ia merasa kesepian di kantor yang seramai ini.
2. Antitesis adalah gaya bahasa yang menggunakan paduan kata yang artinya bertentangan.
Contoh :
Suka duka, susah gembira kita hadapi bersama-sama.
3. Litotes adalah gaya bahasa yang ditujukan untuk mengurangi atau mengecilkan kenyataan yang sebenarnya. Tujuannya untuk merendahkan diri.
Contoh :
Kami harap Anda dapat menerima pemberian yang tidak berhaga ini.
4. Oksimoron adalah gaya bahasa yang antara bagian-bagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan.
Contoh :
Nuklir dapat menjadi pemusnah masal, tetapi juga dapat menyejahterakan kehidupan manusia.
5. Histeron Prosteron adalah gaya bahasa yang berwujud kebalikan dari sesuatu yang logis.
Contoh :
Jalan kalian sungguh sangat cepat bagaikan semut.
6. Okupasi adalah gaya bahasa pertentangan yang mengandung bantahan, tetapi disertai penjelasannya.
Contoh :
Merokok itu merusak kesehatan, tetapi si perokok sendiri seakan tidak mau peduli dengan peringatan yang sangat baik itu.
Gaya Bahasa Sindiran
Gaya bahasa sindiran terdiri atas berikut ini.
1. Ironi adalah gaya bahasa sindiran yang ingin mengatakan sesuatu dengan makna atau maksud yang berlawanan dari apa yang diucapkannya. Ironi merupakan gaya bahasa sindiran yang paling halus.
Contoh :
Pagi benar kamu datang. (maksudnya kesiangan)
2. Sinisme adalah gaya bahasa sindiran yang cara pengucapannya lebih kasar
Contoh :
Sungguh merdu suaramu, rasanya pecah anak telingaku mendengarkannya.
3. Inuendo adalah gaya bahasa sindiran yang mencecilkan maksud yang sebenarnya.
Contoh :
Bisnisnya selalu sukses karena sedikit menipu.
4. Melosis adalah gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang merendah dengan tujuan menekankan/mementingkan hal yang dimaksud agar lebih berkesan dan bersifat ironis.
Contoh :
Tampaknya kantor kecamatan tersebut membutuhkan orang sepandai Saudara. (Maksudnya dia dimutasikan ke kantor kecamatan)
5. Sarkasme adalah gaya bahasa yang sindirannya paling kasar dalam pengungkapannya.
Contoh :
Mulutnya berbisa bagai ular kobra
6. Satire adalah gaya bahasa berbentuk penolakan dan mengandung kritikan (sindiran) dengan maksud agar sesuatu yang salah itu dicari kebenarannya.
Contoh :
Sepintas lalu laki-laki itu memang seperti perampok, tetapi kita jangan tergesa-gesa menuduhnya begitu, kita harus menyelidikinya dari dekat.
7. Antifrasis adalah gaya bahasa yang mempergunakan kata-kata yang bermakna kebalikannya dan bernada ironis.
Contoh :
Ya, kau memang orang kaya yang paling dermawan. (maksudnya orang kaya yang sangat kikir)
Gaya Bahasa Perulangan
Gaya bahasa perulangan terdiri atas berikut ini.
1. Aliterasi adalah gaya bahasa yang memanfaatkan kata-kata yang permulaannya sama bunyinya.
Contoh :
Keras hati, keras kepala, sekaligus keras adat.
2. Antanaklasis adalah gaya bahasa yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda.
3. Anafora adalah gaya bahasa yang berujud perulangan kata pertama dari kalimat pertama menjadi kata dalam kalimat berikutnya.
Contoh :
Hak asasi manusia merupakan hak mutlak yang wajib kita junjung tinggi dalam membangun bangsa dan negara. Hak asasi manusia itulah yang sekarang menjadi topik utama dunia internasional.
4. Anadilopsis adalah gaya bahasa yang selalu mengulang kata terakhir atau frase terakhir dalam suatu kalimat atau frase pertama dari klausa dalam kalimat berikutnya.
Contoh :
Dalam laut ini ada tiram, dalam tiram ada mutiaranya, dalam tiram, ah tidak ada apa-apa.
5. Asonansi adalah gaya bahasa yang berwujud perulangan bunyi vokal yang sama.
Contoh :
Kura-kura dalam perahu. Pura-pura tidak tahu.
6. Simploke adalah gaya bahasa repetisi berbentuk pengulangan kata pada awal atau akhir dari baris kata atau kalimat secara berturutan.
Contoh :
Kamu bilang hidup ini brengsek, aku bilang biarin.
Kamu bilang hidup ini tidak berarti, aku bilang biarin.
Kamu bilang aku tidak berkepribadian, aku bilang biarin.
Kamu bilang aku ini tidak mempunyai pengertian, aku bilang biarin.
7. Mesodiplosis adalah gaya bahasa repetisi yang menggunakan pengulangan di tengah-tengah baris atau kalimat secara berurutan.
Contoh :
Hidup bagaikan surga kalau kita anggap sebagai surga,
Hidup bagaikan neraka kalau kita ciptakan sebagai neraka.
Namun, yang penting hidup ini bagaikan panggung sandiwara sementara.
8. Epanalipsis adalah gaya bahasa repetisi perulangan kata terakhir pada kalimat atau klausa.
Contoh :
Kita gunakan pikiran dan perasaan kita.
9. Epizeukis adalah gaya bahasa repetisi yang bersifat langsung dari kata-kata yang dipentingkan dan diulang beberapa kali sebagai penegasan.
Contoh :
Kemerdekaan kita bukan hasil pemberian, tetapi hasil perjuangan, perjuangan, dan perjuangan.
Subscribe to:
Posts (Atom)